Minggu, 02 Juli 2017

Kemaluan ku Merasa Keenakan Dirangsang Oleh Supirku



Himpunan narasi sex dewasa bergambar paling baru, terpanas, serta terlengkap Kemaluan ku Merasa Keenakan Dirangsang Oleh Supirku 


Perkenalkan namaku Dita, saat ini usiaku mendekati 24 th. Sampai kini saya serta Mang Sardi telah lama tidak lakukan belaian seperti dahulu, mungkin saja 10 bln. lamanya mulai sejak Dedi kemenakan mang Sardi merengut kegadisanku…dan tanpa ada saya sadari nyatanya sesudah kepulangan Dedi ke kampungnya Subang, dia (Dedi) sudah bercerita kisahnya sama mang Sardi pamannya itu yang sampai sekarang ini kembali kerja jadi sopir keluarga Kami. 



Sampai satu waktu Mang Sardi ajukan pertanyaan begini kepadaku “Neng Dita mengapa mengerjakannya sama keponakan mamang?? ” Kontan saja waktu mang Sardi Bertanya itu saya kaget sekali, saya fikir Dedi akan diam seribu bhs, namun sebenarnya Dedi jadi narasi ke pamannya itu, serta saya malu sekali mendengarnya segera dari pertanyaan Mang Sardi, walau sebenarnya sebagian bln. lantas atau mungkin saja setahun lantas Mang Sardi cuma membelai-belai daerah sensitifku serta tidak berani untuk membobol keperawananku yang nyatanya keperawananku hancur oleh keponakannya sendiri. 



Waktu itu saya cuma tertunduk malu saat Mang Sardi Bertanya problem itu ke saya yang kurang lebih pada awal bln. September 2015, yang telah nyaris 2 bln. mulai sejak Dedi membobol keperawananku saya tidak sempat bermain belaian sex sama siapa saja termasuk juga Mang Sardi, karna mulai sejak saya terkait tubuh untuk pertama kalinya itu saya anggap itu yang paling akhir kali mengerjakannya (jadi saya pernah bersumpah tidak untuk lakukan aktivitas sex sekecil apa pun), namun selalu jelas saja jika saya benar-benar tersiksa dengan gejolak sex yang telah saya tahan mulai sejak 10 bln. kemarin. 


Serta nyatanya Mang Sardi mengungkit sekali lagi problem itu hingga terlintas sekali lagi bayangan sex di fikiranku saat mang sardi ajukan pertanyaan mengenai jalinan sex ku dengan keponakannya. Waktu mang Sardi Bertanya itu saya sekali lagi nonton tivi di ruang bawah pagi jam 10 serta seperti umum dirumah sepi karna ortu pada kerja serta adikku sekolah. 


Saya masih tetap ingat benar waktu itu tanggal 4 September 2015. Saya jawab waktu itu begini “ah Mang Sardi …. telah ah janganlah Bertanya problem itu sekali lagi, dita jadi malu dengernya…” demikian kurang lebih jawabku waktu itu…lalu mang Sardi tersenyum sembari agak mendekatkan berwajah ke arahku yang waktu itu tengah tiduran di sofa depan tivi serta ngomong begini “dulu neng Dita sukai diusap sama mamang…. jika mamang ngajak Neng Dita sekali lagi usap-usapan sekali lagi kurang lebih neng Dita ingin gak?? ” 


Saya sudah pasti menggeleng sembari menyuruh mang Sardi meninggalkan ruang keluarga “udah mang janganlah ganggu Dita deh…mending Mamang ke dapur saja gih!!! ” kataku 1/2 menghardik waktu itu. karna jemu nonton tivi saya kepengen mandi pagi waktu itu yang kebetulan ada kuliah jam 12 serta segera menuju kamar mandi serta sesudah usai keramas saya segera menuju ke atas kamarku sembari pakai daster serta di kamar saya segera gunakan hair dryer untuk keringin rambut sembari tampak pintu kamarku 1/2 terbuka karna saya anggap tak ada siapapun juga di atas saya buka daster yang kebetulan tidak menggunakan cd serta bh jadi segera saya buka waktu itu serta nyatanya mang Sardi mengintip aktivitasku buka daster yang pastinya waktu itu saya telanjang bulat. 


Saya saksikan dari cermin kamar bayangan Mang Sardi tengah menyapu namun tatapannya ke arah tubuhku saya memekik kaget serta tutup kamar serta nyatanya Mang Sardi jadi lebih nekat masuk kamarku yang kebetulan tak ada kuncinya itu saya tutup dadaku dengan tanganku waktu itu serta memohon ke mang Sardi untuk meninggalkan kamarku waktu itu eh dia jadi tersenyum sembari katakan gini “neng Dita mengapa jadi penakut demikian walau sebenarnya sekian waktu lalu Neng Dita memohon mamang untuk mengusap-ngusap neng Dita, mamang kepengen rasakan seperti yang Dedi rasakan saat itu bisa kan, ditanggung mamang gak akan mengerjakannya dengan kasar kok ”begitulah tuturnya dengan tetaplah lihat sisi tubuhku yang vital, waktu itu saya cuma tutup pakai tangan kemaluan ku serta dadaku serta sudah pasti bebrapa sisi tubuhku yang beda tampak terang putih serta mulus. 


Waktu itu Mang Sardi semakin berani mendekatiku sembari menekanku ke arah dinding kamarku yang membuat saya makin ketakutan karna waktu itu saya berjanji gak akan tidak mematuhi sumpahku tidak untuk lakukan aktivitas sex dengan siapa saja walaupun sebagian bln. lantas saya sempat minta di usap-usap sama mang Sardi. 


O ya waktu itu saya masih tetap tetep single gak miliki pacar karna takut sama ibu jika miliki pacar, serta sesudah mang Sardi makin menekan ke arah dinding makin dekat juga hembusan nafasnya di wajahku serta dia mulai membelai rambutku sembari saya memohon ke dia tidak untuk melanjutkan aksinya hingga saya katakan begini” mamang janganlah lanjutkan, dita telah janji gak akan sekali lagi seperti beberapa dahulu waktu sama mamang karna dita takut ketagihan mang, tolong mang hentikan…” 


Sembari sedikit untuk sedikit berjongkok sembari tetaplah tanganku tutup aurat yakni dada serta kemaluan ku dengan kondisi telanjang waktu itu, eh mang Sardi jadi katakan gini” enang neng Dita mamang pastinya akan lembut mengerjakannya Neng…. soalnya mamang saksikan belakangan ini neng Dita seringkali melamun serta makin hari neng Dita makin membuat mamang jatuh cinta dengan kemulusan serta kecantikan neng Dita, terlebih sewaktu neng Dita dibalut handuk, aduh mamang mah gak kuat memandangnya juga neng… 


Bea sekali dengan sebagian bln. lantas neng…. sekarang ini neng Dita makin terlihat cantiknya”katanya dengan logat sunda merayu serta waktu saya berjongkok demikian saya pejamkan mata waktu dia mulai elus-elus rambut, pipi serta kelopak mata saya yang waktu itu agak sedikit air mata, serta tangannya berhenti di telinga serta usap-usap di telinga sembari kadang-kadang melebar usapannya ke leher yang makin lama merangsang gairah seksku yang waktu itu telah tidak mens sekali lagi mulai sejak 3 hari.


Saya pun terdiam disaat mamang ikut jongkok dan membelai tangan yang menutup bagian dada, sambil tetep memejamkan mata ini, dan mamang membukakan tangan ini dari dada dan anehnya saya pun menurut saat itu ketika dadaku mulai terbuka karena mamang menyibakkan tangan yang menghalangi dada ini.


Lalu dia menaruh tangan kiri saya ke bawah sehingga di posisi jongkok itu dia bisa secara jelas melihat dadaku kiri dan kanan yang mancung, dan mamang pun mulai membelai dada ini saat itu sambil tetep kami berjongkok berdua dan sesekali dia melihat ke arah kemaluan ku yang masih ku tutup dengan tangan kananku dan tangannya menyibakan tangan kanan ku yang saat itu menghalangi kemaluan ku dan sayapun seperti dihipnotis menurut dengan lemah saya turunkan tangan kananku.


Saat itu sehingga posisiku waktu itu berjongkok bersandar ke dinding kamar dan tanganku dua-duanya saya turunkan ke bawah yang tentu saja dengan leluasa Mang Sardi melihat pemandangan indah yang akhir-akhir ini ngga pernah lagi dinikmatinya seperti dulu.


Dan setelah mang sardi mulai menyentuh kemaluan ku dengan posisi berjongkok itu sayapun ikut hanyut menikmatinya karena sudah lama sekali saya tidak melakukannya sejak 10 bulan lalu berhubungan badan pertama kali dengan keponakannya Dedi. Saya memejamkan mata dan mencoba menikmati suasana itu sambil sesekali tak sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat mang Sardi tambah bernafsu saja saat itu. Lalu dia mencoba memangku tubuhku saat itu ke atas ranjangku dan anehnya saya mengulurkan tangan saat itu seperti memberi akses kepadanya untuk lebih jauh lagi melakukan kenikmatan.


Saat itu saya betul-betul hanyut dengan sentuhannya dan melihat jam di dinding kamarku sudah jam 12 siang,artinya saya harus kuliah tapi ga kepikir untuk bersiap-siap kuliah hanya perasaan nikmat yang ada dipikiranku saat mang sardi mengangkat tubuhku ke atas kasur…dan adegan berikutnya mang Sardi membuka ghespernya yang usang itu lalu pelan-pelan sekali membuka celananya sendiri yang ternyata dia ga pake celana kolor lagi saat itu dan terlihatlah kemaluan nya yang menegang kalo dibandingkan dengan burung keponakan nya lebih kecil diameternya tapi lebih putih warnanya…


Sambil membuka celananya itu dia masih tetap memakai kemeja lusuhnya dan meminta saya untuk mengusap kemaluan yang tegang itu. Saya pun dengan pelan-pelan meraih kemaluan mang Sardi yang hangat dan berdenyut lalu perlahan mengocoknya seperti yang pernah saya lakukan setahun lalu di mobilku bersamanya.


Dia dengan posisi berlutut merem melek ketika saya mengocoknya perlahan sementara saya hanya berbaring saja di kasur dengan posisi tidur terlentang dan sesekali dia melihat ke arahku dan tak lama dia meraih buah dadaku yang putih mulus, memang dadaku ini sedang untuk ukuran cewe hanya 34b nomor bh ku tapi mancung, putih dan mulus tanpa cacat, mungkin itu yang membuat mang Sardi tergila-gila.


Lalu kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan berusaha mencium bibirku tapi aku menolaknya dengan menggelengkan kepala di bantal saat itu dan dia hanya menciumi kening leher dan dadaku lalu ciumannya ke perut dan berakhir di kemaluan ku yang sudah basah sekali …ah nikmat sekali rasanya…saya menolak diciumnya karena mang Sardi perokok jadi bau sekali nafasnya dengan bau rokok cerutu kebiasaannya. Tapi saat dia berlama-lama cium daerah kemaluan ku saya betul-betul di awang-awang dan mengejang seperti ingin pipis tapi nikmat sekali.


Setelah saya orgasme dan tubuhku bersimbah keringat dia menghentikan kegiatannya, lalu Tanya gini ke saya”neng Dita….kalau burungnya mamang dimasukin ke itu nya neng Dita…boleh ga??”katanya lembut Saya hanya menganguk saat itu lalu dia bilang lagi”tapi neng Dita istirahat saja dulu…mamang liat neng Dita kepanasan” Saya menganguk saat itu, memang cuaca di atas sini panas sekali kalo siang-siang apalagi jam 12-an.


Tak lama 15 menit kemudian mang Sardi membawakan air putih dingin dari bawah dengan hanya pake baju kemeja lusuhnya saja dan terlihat burungnya mengecil Lalu setelah saya meminumnya dia Tanya begini”neng Dita saat itu pernah mengulum burung nya Dedi ngga?”tanyanya polos,aku pikir saat itu “dasar dari kampung,polos banget pertanyaannya” lalu menggeleng jujur…dan dia tersenyum seakan dia ingin dikulum burungnya.


Dan setelah saya menaruh gelas di meja dia naik lagi ke kasur kamarku dan mulai membelai dadaku lagi….saya kemudian berbaring lagi memejamkan mata dan mulai menikmati sentuhannya lagi sambil agak mengangkat kaki kiriku saat itu saya mengerang dan mendesah saking nikmatnya dan burung mang Sardi terlihat berdiri lagi dan mendekatkannya ke arah mulutku saya sempet menggeleng tapi dia setengah memaksa mendekatkan kemaluan nya ke arah bibirku.


Sekilas tercium bau keringat di sekitar kemaluan nya dan saya berusaha untuk tidak menghirupnya dan mencoba membuka mulut ini saat mamang menyodorkan kemaluan yang diameternya lebar itu dan saat saya mulai menyentuhkan lidah ke liang penisnya terasa asin dan aneh lalu lambat laun saya memasukan agak lebih dalam ke mulutku…dan itu adalah kemaluan laki-laki ke dua yang aku kulum setelah kemaluan Dedi keponakannya beberapa waktu lalu.


Agak lama saya memaju mundurkan kepalaku saat mengulum kemaluan mang sardi di mulutku saat itu dan terasa pegal mulutku saat itu dan akhirnya sekitar 15 menit kemudian keluarlah air kental berasa aneh dari kemaluan nya yaitu sperma mang Sardi muncrat tepat di mulutku yang mungkin setengahnya termakan olehku saat itu , saya sempat tersedak dan mau muntah tapi ditutupkan mulutku ini sama mang sardi waktu itu, sehingga termakan hampir seluruhnya sperma nya itu.


Setelah itu dia mencoba menjilati kemaluan ku yang basah sambil sesekali tangannya aktif membelai dadaku dua-duanya lama sekali sehingga saya merasakan orgasme ke 2.


Setelah kami istirahat ½ jam sambil sesekali bercerita dengannya, kami mulai melakukan kegiatan lagi yang ketiga kalinya saya liat jam 2 siang artinya saya ga kuliah hari itu, sementara ortuku sama ade ku ada di rumah tepat jam 6 sore.


Saat itu sempet terpikir olehku kalo mang Sardi ini ingin mencicipi tubuhku seperti keponakannya membobol keperawananku. Tapi saya ga peduli saat itu yang ada hanyalah kenikmatan demi kenikamatn saat itu yang kami lakukan berdua, betul-betul hari yang melelahkan sekaligus mengasikan.


Saat kegiatan yang ke 3 ini kami mulai belai satu sama lain dia belai dada kemaluan paha dan punggung,sementara saya belai penis dada dan sesekali wajahnya dan saat itu kami sempet berciuman bibir rasanya aneh sekali, mang sardi yang usianya 50 tahunan menciumi bibir mungilku yang merah ini tapi saat bermain lidah itu enak rasanya dan saat itulah mang Sardi mengarahkan penisnya ke kemaluan ku.


Mamang terlihat hati-hati dan pelan-pelan memasukannya karena masih sempit dan terasa perih beberapa kali ga berhasil masuk tapi setelah dengan sabar dia mangarahkannya dan saya Bantu dengan mengarahkan penisnya ke kemaluan ku akhirnya masuk juga walau agak sedikit nyeri(maklum saya hanya dua kali melakukannya lagi pula rentang waktu 10 bulan cukup lama) yang pada akhirnya saya merasakan nikmat tiada tara yang lebih nikmat melakukannya dibanding dengan keponakannya itu.


Setelah sekian lama kami bersenggama akhirnya saya berteriak”ahhhhhhh……mmmmaaammaaaang Ddittttaaaa kellluaaarrrrr”maka saya pun orgasme untuk ke 3 kalinya sementara mang sardi terlihat blum keluar dan dia mencabut kemaluan nya dan menyuruh saya mengulumnya kali itu agak lama saya mengulumnya dan terasa pegal mulut ini hampir ½ jam akhirnya keluar juga spermanya….


Dan kami masing-masing berpakaian setelah terlihat jam dinding sudah jam 4 sore…… Sejak saat itu sampe sekarang kami sering melakukan hubungan badan ini yaitu dengan mencuri-curi kesempatan di saat rumah sepi. 

Related Posts

Kemaluan ku Merasa Keenakan Dirangsang Oleh Supirku
4/ 5
Oleh