Jumat, 21 Juli 2017

Ketika dasternya Gadis ABG kulepas buah dadanya terpampang jelas


Ketika dasternya Gadis ABG  kulepas buah dadanya terpampang jelas Cerita ini berlangsung sebagian bln. berselang waktu kami tengah ada dikota B, kota kelahiran istriku, kebetulan kami memiliki tempat tinggal di sana serta waktu itu berlibur anak sekolah. 


Telah 2 hari kami ada di kota, nyaris semua pojok kota kami telusuri serta anak anak sangat suka nikmati liburannya dengan berkunjung ke beragam tempat wisata di kota berhawa sejuk itu. 


Ketika dasternya Gadis ABG  kulepas buah dadanya terpampang jelas


Waktu itu kami tengah ada disebuah factory outlet saat satu nada terdengar “Hey……, apa kabarnya..? seseorang wanita berumur sedikit di atas istriku tiba tiba 1/2 berteriak menyapa Anita, 


“Eh.., Mira…. apa kabarnya.. ” jawab istriku yang segera hampiri wanita itu serta mereka berpelukan. 


“Pa…ingat kan.. ini Mira…. ” kata istriku 


“Tentu saja saya ingat…apa berita..? “tanyaku menyalaminya 


Mira yaitu teman dekat istriku saat kuliah…, berwajah ciri khas sunda, tidaklah terlalu cantik, tetapi putih serta bersih, paling akhir kami berjumpa empat th. lantas disuatu pesta di Jakarta, saat itu ia datang dengan suaminya.., lupa.. saya namanya…namun suaminya yaitu seseorang arsitek. 


Ke-2 wanita lantas bercakap tak tahu apa yang dibicarakan tetapi terlihat mereka bicara tidak putus – putusnya, bahkan juga istriku kelihatannya lupa bila ia tengah berbelanja, serta akupun melangakah meninggalkan mereka serta menggandeng anak anaku melanjutkan berbelanja kami, kubiarkan istriku melepas kerinduan dengan sahabatnya. 


Tidak lama kemudian ke-2 wanita itu menghampiriku serta Mira pamit ingin pulang. 


“Kasihan…ia telah bercerai” kata istriku dimobil 


“Lho.. kok…? tanyaku 


”suaminya kawin sekali lagi dengan wanita beda, serta ia tidak ingin dimadu, ya pada akhirnya mereka cerai…sudah 3 th. ia menjanda” panjang lebar istriku menerangkan 


“Lalu…? ” tanyaku lagi 


“Ya sudah…Mira saat ini buka butik” terang Anita 


Pembicaraan berhenti hingga disitu karna anak anak mulai cerewet minta makan serta kamipun berhenti di satu restoran yang mulai sejak dahulu jadi berlangganan kami. 


“Pa.. Mira kusuruh ke sini ya…, sebelumnya kita pulang, agar dia nginep disini…” istriku buka pembicaraan sore itu saat kami tengah enjoy di teras tempat tinggal kami yang terdapat agak di bagian atas kota 


“Boleh” jawabku.. serta benar-benar …saat itu tak ada satupun pemikiran yang aneh aneh melintas dipikiranku, saya tengah melepas semuanya fikirang mengenai pekerjaan serta benar benar bersantai, sekali lagi juga anak anak juga tidak ingin tinggal diam…selalu ribut tidak karuan 


Anita ambil HP nya, 1/2 jam ia bercakap dengan sahabatnya itu, serta mendekati jam 8, saat kami barusan merampungkan makan malam kami, nada mobil masuk halaman. 


“Hai….. ” sapa Mira saat kami menyambutnya, malam itu ia terlihat fresh dengan celana panjang yang cetak bentuk pantatnya serta atasan jenis saat ini yang agak gombrong itu, tetapi hingga saat itu kembali saya belum juga ‘memikirkan hal itu’ sekalipun.. 


Istriku selekasnya menarik tangan wanita itu serta mengajaknya dalam sesaat pembantu kami membawakan barang bawaannya masuk tempat tinggal. 


Kebetulan tempat tinggal kami agak besar serta masih tetap mempunyai satu kamar yg tidak terpakai, serta kesitulah barang bawaan Mira diletakkan. 


Malam itu saya masuk kamar duluan, sesudah anak anak tertidur, sesaat istriku masih tetap asik bercakap dengan kawannya, serta selang beberapa saat saya terlelap. 


Rasa hangat serta geli yang nikmat menyadarkanku, serta saya tahu bila mulut istriku telah mengulum batang kemaluanku yang selekasnya berdiri walaupun saya sendiri masih tetap 1/2 sadar, tak tahu kapan celanaku telah turun hingga kelutut saya benar benar tidak tahu. 


Tidak lama kemudian tanpa ada melepas mulutnya dari batang kemaluanku, celanaku telah lepas semuanya, serta menyusul pakaian yang lain. 


Sesudah sama-sama mencumbu, menjilat serta bergumul, pada akhirnya dengan tempat di atas Anita memasukan batang kemaluanku dalam vaginanya yang hangat itu serta mulai bergoyang, semula perlahan-lahan makin lama makin cepat, sesaat mulutnya berdesis seperti orang kepedasan. 


“Srrrt…” saya tidak tahan sekali lagi serta melepas air maniku duluan dalam vagina istriku yang masih tetap selalu bergoyang menguber puncak kenikmatannya, serta pada akhirnya sebagian puluh detik lalu istriku melenguh serta mendesis desis saat ia meraih klimaxnya, untung …pikirku…telat sedikit saja kemaluanku telah melemas serta dapat pusing dia bila gagal menjangkau klimaxnya. 


Badan istriku ambruk di atas badanku, dan…plop….. kemaluanku lepas dengan sendirinya, kami berciuman serta sama-sama memeluk, yah…walaupun banyak petualangan kami tetapi setiap saat terkait seks …….. kami begitu senang serta nilai keintiman yang ada di antara kami bila tengah berdua begitu berlainan di banding bila tengah ‘bertualang’. 


Kami sedikit bercakap malam itu, lelah sesudah sepanjang hari berputar-putar putar serta berbelanja dan enaknya seks yang barusan kami rasakan membuat kami selekasnya terlelap dalam selimut…. berpelukan telanjang bulat. 


Pagi pagi saya telah terjaga…, lihat istriku masih tetap tidur.. saya lantas kenakan celana pendek serta kaos oblong, masuk kamar mandi yang ada diadalam kamr, bersihkan muka…lalu keluar keruang makan…mencari kopi. 


Waktu melintas dapur kulihat Mira tengah asik mengaduk kopi digelas…dan saat melihatku nia tersenyum…


Mira hanya mengenakan baju tidur yang agak tipis… dan buah dadanya yang saat itu tidak menggunakan bra…membayang jelas…, masih pagi.., baru bangun……. melihat pemandangan seperti itu…langsung saja ‘adik kecil’ diselangkangan berontak keras….


“Mas…kopinya suka manis ?” tanya Mira“Lho..kok…mana pembantu..masa kamu yang bikin ..?” tanyaku“Kusuruh kepasar….Mira ingin masak kalau boleh…tanya Anita deh….hobby Mira kan masak..” jawabnya.


Ingin kutanya ‘hobby’ nya yang lain..tapi mengingat ia teman istriku dan aku belum diberi tanda oleh istriku aku menjaga lidahku supaya jangan nakal….


“Jangan terlalu manis..ah….nanti bisa diabetes…” jawabku, hampir…saja kulanjutkan…’kalau diabet bisa impoten…rugi …’ tapi kembali kujaga lidah ku..


Siang itu aku bersantai dikamar sementara istriku dan Mira asyik memasak…, anak anaku juga asyik dengan urusan mereka masing – masing dikamarnya


“Hey….makanan sudah siap.”teriak istriku dan hawa dingin kota Bandung serta suasana yang nyaman sungguh membuat kami lapar……


Mataku sempat menelusuri tubuh Mira yang tampak sibuk mengambilkan nasi, menyipakan lauk pauk dan dengan tank top ketat, celana jeans yang dikenakannya mencetak bentuk tubuhnya, sesungguhnya wanita ini bukan wanita yang akan kita pikirkan, berusia menjelang pertengahan, wajahnya biasa saja tidak terlalu cantik, tubuhnya juga sudah tidak sekencang gadis muda.. namun kulitnya sangat putih dan bersih, dari wajah serta penampilannya serta cara bicaranya terlihat jelas kalau ia bukan ‘petualang’, dan yang agak ‘mengganggu’ pemikiranku adalah sdh 3 tahun bercerai…’jangan jangan sudah rapat kembali’


Pepes ikan mas, sayur asam, sambal dan ayam goreng yang nikmat dalam waktu singkat bersih tandas dan beberapa saat kemudian aku sudah terbuai dalam mimpi, entah apa yang diperbuat istriku, sahabatnya dan anak anak sudah tidak kupedulikan lagi.


Setelah mandi sore kami menyempatkan diri pergi ke mall, beli jagung bakar, makan malam dan menjelang Pk. 9.00 malam kami sudah kembali kerumah…anak – anak langsung masuk kamar dan sesaat kemudian suasana sudah sepi…


Aku sedang membaca dikamar ketika istriku masuk dan duduk disampingku, dengan wajah yang berbinar-binar ia berkata “Pa..menurut papa Mira bagaimana..?” tanyannya tiba tiba.“Bagaimana apa…”tanyaku“Ah…mama kan melihat papa memperhatikan Mira, waktu makan siang tadi, …minat….?” lanjut istriku“Mmmmm bukan gitu” lalu kusampaikan isi pemikiranku siang tadi dan istriku mencubitku “buktikan mau ? lubangnya masih ada atau nggak..? jawab Anita. “Mm……….tapi kan dia teman mama dan belum tentu memahami gaya hidup kita” jawabku, langsung saja ada yang terasa bergerak diantara pahaku…’kalau iya lumayan kan…’pikirku


Sudah terlalu lama istriku mengenal diriku…kali ini dia yang menjadi ‘pengatur laku’ “sudah..pokoknya papa..nurut saja. ya…nggak rugi deh…” lalu sambil mencium pipiku ia beranjak keluar kamar…


Aku mencoba kembali ke bacaanku, namun konsentrasi ku sudah buyar..


Sekitar lima belas menit kemudian pintu kamar terbuka dan masuklah istriku serta Mira yang sudah berganti pakaian dengan daster, wajahnya tampak segar dengan rambut diikat kebelakang sementara dadanya tampak menggantung lepas..sayang daster batik yang dikenakannya agak tebal..sehingga tidak ada bayangan yang timbul…


“Ngobrol disini saja ya Mir…, pa boleh kan Mira ngobrol dulu disini ..?,” pembantu belum tidur lagi nonton TV, dikamar Mira nggak enak, nggak ada Exhaust Van nya”…, memang terkadang istriku merokok, terbayang kan kalau asap rokok tidak dikamar tidak bisa keluar..?


“Walau awalnya agak canggung namun sebentar saja pembicaraan kami sudah relax, Anita duduk disisiku dan kami duduk diranjang bersandar santai, sementara Mira duduk diujung ranjang…., kami ngobrol segala hal sampai suatu saat istriku bertanya..(aku yakin dia sudah bertanya sebelumnya…tapi diulangi lagi untuk ku),“Mir…kalau boleh tahu….kamu kan sudah pisah 3 tahun sama mantan mu…, nah kalau ‘kepingin…itu..’ bagaimana kamu mengatasinya…? tanpa tedeng aling aling Anita bertanya yang membuat wajah Mira merah bagi kepiting rebus.“Ya…gitu deh……….., udah ah….kok nanya in yang begituan sih…….” jawab Mira tersipu.


Tiba tiba Anita bangkit, lalu mengambil lap top yang biasa kugunakan, meletakannya dipangkuannya dan…menyalakannya serta memanggil Mira mendekat…


Aku hanya memperhatikan apa yang dilakukan istriku…walau aku tahu apa yang ada dipikrannya, sekejab kemudian terdengar suara Mira berteriak kecil…”Ih…gila ya kamu……..” sambil melirik kearahku.


Berkali kali terdengar jerit tertahan Mira saat melihat apa yang tersaji di laptop ku, ya..kumpulan gambar photo ‘petualangan’ kami…bermacam occasion yang sudah ku compile dalam suatu album, ada yang istriku sedang ‘dikeroyok’, ada yang sedang swinging dengan pasangan lain dan macam macam lainnya.


“Sebentar ya…” kata Anita yang lalu beranjak ke kamar mandi Mira tidak menjawab namun matanya terus menatap layar lap top dengan wajah yang berubah ubah..antara percaya dan tidak..antara ingin tahu dan tertarik….ia masih asyik menscroll gambar gambar itu dan Anita yang sudah kembali duduk didekatku…tangannya langsung menyusup kedalam celana pendek yang kukenakan.


Istriku alau merangkul leherku, mencium bibirku..lidah kami saling bertautan dan tangannya dengan nakal memainkan kemaluanku yang masih tersimpan didalam celana pendek yang kukenakan…beberapa saat kemudian celana yang kukenakan sudah terlepas…


Ketika Anita menengok…ia terpana….karena saat itu istriku sedang asyik menjilat dan menghisap batang kemaluanku…dan ketika istriku melihat bahwa sahabatnya memperhatikan nya…ia menghentikan gerakannya dan memberi tanda agar mendekat…. dan entah sadar atau tidak Mira mendekati kami duduk disamping tempat tidur.


Tiba –tiba istriku menarik tangan Mira dan meletakannya di batang kemaluan ku yang sudah mengeras.


Tangan yang terasa dingin bertemu dengan batang kemaluan yang sangat panas…memberikan sensasi padaku..dan benar seperti kata istriku……. Mira sudah terlalu lama tidak menyentuh laki laki…, sesaat kemudian dua mulut mungil menjadikan batang kemaluanku sebagai ‘mainan’, saat Mira menghisap kepala kemaluanku istriku menjilati bijiku dan begitu bolak balik…kujulurkan tanganku…kutarik Mira agar merayap keatas dan sesaat kemudian bibirnya sudah berpagutan dengan bibirku…


Ketika dasternya kulepas..buah dadanya terpampang jelas…puting susunya lebih besar dari istriku merah agak kehitaman, kontras dengan kulit putihnya…, dan walau sdh tidak terlalu padat dan agak turun sedikit namun asyik juga.


Mulutku melumat puting susu yang sudah mengeras itu dan tanganku menyusup ke bawah pusarnya…terasa selangkangan yang lembab agak basah…dengan bulu bulu yang cukup lebat.


Istriku yang mengerti apa yang kuinginkan, menghentikan gerakannya menjilati kemaluanku..lalu memberi kesempatan padaku untuk mengubah posisi.


Kubaringkan Mira telentang..dan kucium bibirnya…lalu perlahan jilatanku merambat turun…lehernya, pundaknya dan buah dadanya ganti berganti kujilati dan kuhisap putingnya sementara ia hanya memejamkan mata mengerang lirih….


Lidahku turun terus kebawah…dan ketika sampai di perutnya ia mulai menggelinjang…kuambil bantal..kuminta ia mengganjal pinggulnya dan kini aku mulai konsentrasi pada vagina yang merekah membasah itu.


Dengan kedua tanganku kusibak bulu bulu di area itu….kubuka vaginanya…dan lidahku mulai menari nari di klitorisnya…, sesekali menerobos masuk dan kembali menjilat, menghisap dan menjilat..Anita yang rupanya tidak tahan dari belakang juga ‘menyerang’ku.


“Ssshh…..aduh….sdh nggak tahan……” sesekali kepalaku dijepitnya dengan pahanya..dan aku mengerti..sudah terlalu lama ia ‘haus’..maka ketika aku menyudahi permainan lidahku dan merayap naik ketas tubuhnya dengan serta merat tangannya menyambut dan memelukku, dan setelah batang kemaluanku terarah tepat dengan perlahan mulai kubenamkan…Mira mengerang…. membuka pahanya semakin lebar,…setelah kepala kemaluanku masuk…dengan satu hentakan yang diiringi desahan keras dari wanita ini kubenamkan batang kemaluanku hingga habis.


Kubiarkan sesaat kemaluanku terendam dalam vagina yang sangat hangat namun ‘legit’ itu, memang sih kelebihan wanita jawa barat umumnya bisa membuat vaginanya enak..tidak kering agak basah sedikit, tapi legit..atau mungkin pengaruh suka makan lalaban?..dan baru kemudian kutarik sedikit…lalu kubenamkan lagi..demikian berulang – ulang… sementara Mira memeluk dan kakinya bahkan melingkari pinggangku…


Tiba kurasakan sensasi lain…wah…….ternyata istriku mengusap dan memegangi bijiku saat batang kemaluanku bergerak memompa naik turun di vagina Mira, bahkan sesat kemudia bukan lagi usapan yang kurasakan namun …..jilatan….gila…………….rasa nikmat yang luar biasa menyerangku …………, batang kemlauanku terbenam dijepit kemaluan Mira dan lidah Anita menjilati bijiku..sesekali batangku terjilat saat tertarik keluar…..


Aku tahu kalau begini terus tidak lama lagi pasti tumbang…….. maka, ku rubah posisi, tanpa melepaskan batang kemaluanku dari vaginanya , kubalik posisi hingga Mira kini diatasku, kini aku punya ‘mainan’ tambahan’, buah dada yang bergoyang dan menggayut diatasku dengan leluasa kuremas…, sesekali putingnya kuhisap…, disisi lain istriku juga jadi lebih leluasa ‘menggarap’ kemaluan ku yang sedang menyatu dalam vagina sahabatnya itu.


Mira mulai bergerak teratur….mungkin terlalu lama tidak merasakan kemaluan laki laki membuatnya tidak tahan terlalu lama…..ia naik turun diatasku dengan teratur…semakin lama semakin cepat..kemaluannya mulai menghangat…dan aku ‘membantunya’ dengan menghisap puting susunya…..dan akhirnya dengan satu teriakan tertahan ia melemparkan kepalanya kebelakang..mencengkeram pundaku dan mendesah lirih…”Ah…ssss…………….hhh…………. …..ah……..aduh…..keluar………..” lalu ia ambruk diatas dadaku.


Kucium bibirnya dan dengan perlahan ia kurebahkan kesamping…, sesungguhnya aku yakin akalu kuteruskan sedikit lagi ia masih bisa menggapai satu klimax lagi walau tidak sedahsyat yang barusan..namun aku juga tahu kalau istriku sudah menanti..


Kusuruh Anita menungging dan dari belakang batang kemaluanku yang masih basah kuyup dangn lendir Mira menerobos memasuki lubang vagina istriku..yang juga sudah basah….


Kami sudah mengenal satu dengan lain sangat baik….maka irama yang berkembang sudah dalam kontrol kami dan karena desakan di bijiku sudah sedemikian mendesak…kuberi tanda pada Anita untuk meningkatkan ‘speed’ dan akhirnya…srrrrt…..creeet……….air maniku menyembur deras mengisi vagina istriku sementara istriku juga mencapai klimax pada saat yang sama dan mendesah desah keras.


Cukup lama kami terdiam dan berpelukan bertiga dalam keadaan telanjang, ganti berganti kedua wanita itu mencium bibirku dan tangan mereka mengelus serta mengusap ngusap kemaluanku yang masih basah itu…, namun juga masih susut.


Belum terlalu rasanya beristirahat Mira sudah mulai memainkan kembali mulutnya di selangkanganku sementara Anita berjongkok diatas wajahku dan lidahku langsung saja menerobos masuk ke lubang vaginanya……, vagina istriku walau sudah banyak yang ‘menikmati’ namun tetap terawat dan terasa nikmat… juga klitorisnya masih tetap mungil kemerahan….sekitar lima menit kami dalam posisi itu sebelum berbalik… kini kembali aku diatas Mira yang dengan melebarkan kakinya menerima kemaluanku dan Anita memelukku dari belakang menjilati leher dan belakang telingaku..kadang lidahnya turun ke bawah hingga ke belahan pantatku….


Aku menggenjot Mira yang terlentang dibawah tubuhku dengan teratur dan pada irama yang tetap, bibir kami saling bertemu dalam ciuman yang panas…istriku mengelus dan mengusap usap bijiku yang memberikan sensasi nikmat dan seperti tadi…………Mira yang masih haus itu kembali mencapai klimax duluan…..”Mas……….ah…….cepet….cepet.. .aduh…………enaaaak..hhh………” dan setelah seluruh tubuhnya menegang ia tergolek lemas, aku berhenti sebentar tanpa mencabut kemaluanku yang masih terbenam dalam vagina yang berdenyut denyut itu…….dan semenit kemudian mulai lagi kugerakan maju mundur secara teratur….”waw……….geli….ah……..aduhh.. …………” Mira merintih dan mendesah….namun aku meneruskan gerakanku dengan cepat mengejar ejakulasi kedua yang ingin kugapai…dan “Aduh…….keluar…lagi……ah……” dan istriku juga semakin giat mengusap dan meremas bijiku dan ketika aku merasa tak tahan lagi……kucabut kemaluanku dari vagina Mira dan istriku segera membuka mulutnya menerima kemaluanku yang basah penuh lendir itu.


Tidak sampai dua menit, aku setengah menjambak rambutnya menembakan air maniku dalam mulut Anita yang tanpa ragu langsung menelannya.,


Setelah melemas, kemaluanku dilepas dari mulutnya namun bukan berarti berhenti karena lidahnya masih terus menjilati hingga batang kemaluanku bersih dari cairan.


Sekali ini aku perlu waktu setengah jam untuk dapat ‘bangkit’ kembali…. dan setengah jam lebih dikocok dalam vagina Anita untuk kemudian melepaskan isinya yang sudah semakin sedikit dalam vagina yang sejak awal ‘belum sempat diisi’ air maniku


Entah jam berapa Mira kembali ke kamarnya karena saat aku berada dalam pelukannya dengan wajahku terbenam diantara buah dadanya…aku terlelap.


Saat terjaga paginya aku diberi ciuman yang amat manis dari istriku…sambil berbisik ”Mira bilang terima kasih, punya papa jauh lebih enak dari mantannya dulu katanya..” aku hanya tersenyum karena benar benar merasa ‘habis…..’, terkuras energi dan air maniku….,


Hampir tengah hari baru aku beranjak dari tempat tidur setelah anak anak ribut tidak karuan mengajak pergi……………………


Tamat





Proudly powered by WordPress.

Related Posts

Ketika dasternya Gadis ABG kulepas buah dadanya terpampang jelas
4/ 5
Oleh