Ibu, Sosok Ibu Yang Dapat Penuhi Keinginan Seksku Jadi Lelaki ”. Sebelumnya membaca silakan sediakan tisu terlebih dulu, selamat nikmati.
Himpunan Narasi Sex Mesum Dewasa Baru serta Komplit Mama, Sosok Ibu Yang Dapat Penuhi Keinginan Seksku
Sesungguhnya saya teramat malu untuk bercerita peristiwa tragis ini, bagaimanapun ini rahasia keluarga, saya serta ibu. Saat itu hari Minggu pagi, pertengahan bln. Desember 2014, saat berlibur sekolah semester ganjil, semester pertama sesudah di SMU.
Pada hari itu saya disuruh ibu untuk mengantar ke Solo, tuturnya ada acara reuni dengan beberapa rekannya di kota Solo. Dengan sepeda motor pemberian ibu jadi hadiah lagi th. ke-17 sebagai hadiah saya di terima di satu diantara SMA negeri bonafid di kabupaten, saya antar ibu ke Solo, persisnya di kota Palur.
Sesampainya di maksud, telah banyak rekan ibu yang ada. Mereka datang berpasangan (ibu telah menjanda saat saya duduk di kelas II SMP, ayah tertangkap menghamili gadis tetangga). Awal mulanya saya sangka mereka pasangan suami istri atau ibu dengan puteranya sepertiku, tetapi lama-lama saya jadi ragu. Bagaimana tidak, walau selisih usianya cukup jauh namun mereka terlihat demikian mesra.
Bahkan juga saat ibu mengenalkan saya pada beberapa rekannya jadi anaknya, mereka semuanya tidak yakin, bebrapa jadi mereka katakan ibu hebat dalam pilih pasangan. Sebagian lelaki, yang awal mulanya saya anggap suami-suami mereka, banyak yang berikan semangat kepadaku.
Menurut mereka, saya adalah lelaki yang mujur dapat memperoleh cewe seperti ibu, terkecuali cantik, muda serta tidak pelit tetapi yang lebih perlu duitnya banyak. Sesungguhnya saya malu, geram serta jengkel. Bagaimana tidak geram, mereka tetaplah tidak yakin bila saya anak ibu yang sesungguhnya. Tetapi untuk lihat ibu cuma tersenyum saja, saya tidak memperlihatkan kesemuanya itu.
Dalam perjalanan pulang ibu baru narasi semua bila sesungguhnya mereka bukanlah suami istri atau ibu dengan anak-anaknya, mereka adalah pasangan dambaan beda (PIL). Ibu juga narasi kenapa barusan cuma tersenyum saat mereka katakan saya pasangan ibu serta cuma sedikit membela diri kalau saya anaknya yang sesungguhnya.
Menurut ibu sulit menerangkan pada mereka bila saya anak ibu yang sesungguhnya, karna dihati mereka telah beda. Ibu juga narasi mengapa mengajak saya untuk mengantar ke acara itu, terkecuali saya libur juga ibu akan sulit menampik kalau kelak lelaki (gigolo) yang mereka menawarkan pada ibu jadi datang. Sampai kini seringkali ibu diolok-olok oleh mereka. Ibu dikata jadi janda muda yang cantik serta miliki uang namun kuper. Serta jadwal setelah itu, th. baru (siang) di yogyakarta, dirumah Tante Ina.
Dua minggu mulai sejak pertemuan di Solo, Th. Baru juga datang, 1 Januari 2015. Dengan sepeda motor yang sama saya antar ibu ke tempat tinggal Tante Ina di yogyakarta. Berniat untuk acara ini saya minta ibu untuk beli sebagian baju, saya tidaklah terlalu kalah gengsi dengan cowok-cowok mereka. Sesampainya kami di dirumah Tante Ina, rekan-rekan ibu telah banyak yang datang komplit dengan centheng-centhengnya. Saat datang kami diterima dengan peluk serta cium mesra.
Tempat tinggal Tante Ina cukup besar serta luas, cukup untuk menyimpan lebih dari 30 orang. Acara di buka dengan sambutan selamat datang serta selamat th. baru dari tuan-rumah, dilanjutkan dengan makan dengan dan sebagainya acara umum “ngerumpi”. Tak tahu saran dari siapa, diruangan tengah menyetel VCD porno. Kata mereka umum untuk menghangatkan situasi yang dingin karna musin hujan.
Dapat dipikirkan bagaimana perasaanku, diusia ke-17 disaat tingkat birahi tengah tumbuh melihat kesemuanya ini. Mamapun juga terlihat kikuk terhadapku, terutama saat Tante Astuti serta pacarnya terlihat asik bercium mesra disampingku dengan tangannya yang gencar menjelajah serta suaranya yang cukup berisik. Serta di antara kegelisahan itu, Tante Ina membisikkan pada kami bila ingin bisa memakai kamar di atas.
Sembari menyerahkan kunci dia ngeloyor pergi sama pacarnya. Saya serta ibu cuma tersenyum, namun saat saya toleh di sekitar telah kosong, yang ada tinggal Tante Melani serta Tante Yayuk bersama pasangan mereka semasing, di mana baju yang mereka gunakan juga telah kedodoran serta tidak komplit sekali lagi. Dengan rasa jengah ibu mengajakku ke lantai atas.
Di lantai atas, di kamar yang disiapkan buat kami, sedikit yang bisa dikerjakan. Kasur yang luas serta kain sprei yang berwarna putih polos cuma menaikkan gairah mudaku yang tidak tersalurkan. Ibu mohon maaf, kata ibu aktivitas seperti ini tidak umumnya diselenggarakan saat siang hari, serta baru kesempatan ini ibu turut didalamnya (umumnya ibu tidak ada bila acara malam hari). Pada saat akan keluar kamar ibu berniat membuat rambutnya terlihat awut-awutan (agar tidak ada yang berprasangka buruk, tuturnya).
Saat tunjukkan jam 15. 30 wib acara usai. Pertemuan setelah itu dikediaman Tante Astuti di Solo, bertepatan hari lagi th. Tante Astuti yang ke-42. Mulai sejak acara mendadak dirumah Tante Ina, sepanjang dalam perjalanan pulang, ibu tidak banyak bicara. Kebekuan ini pada akhirnya cair saat kami istirahat isi bensin.
Satu hal yang tidak bisa kulupa dari ibu, saat akan keluar kamar atas tidak terlihat penolakan ibu saat saya sepintas mencium pipi serta bibirnya dan saat akan pamitan pulang ibu juga terlihat enjoy saat tanganku sepintas meremas buah dadanya. Saat saya tanyakanlah semuanya, ibu cuma tersenyum serta menyebutkan bila saya mulai nakal.
Satu hari mendekati pertemuan dirumah Tante Astuti ibu bertanya sama saya, ingin datang apa tidak karna malam hari serta takut beberapa hal seperti di rumah Tante Ina waktu lalu akan terulang. Karna bertepatan hari lagi th. Tante Astuti saya anjurkan ada, problem waktu lalu bila memanglah mesti berlangsung yach itung-itung rezeki, kataku sembari bercanda.
5 Februari 2015 dirumah Tante Astuti situasi hingar-bingar. Maklum Tante Astuti seseorang janda berhasil dengan seseorang putera yang masih tetap kecil. Dalam acara hari ini Tante Astuti berniat mendekorasi tempat tinggalnya dengan situasi diskotik. Dentuman musik keras, asap rokok serta bau minuman mengandung alkohol meramaikan hari lagi tahunnya.
Sesudah memberi perkataan selamat serta mencicipi makan malam acara dilanjutkan dengan arena melantai. Sesungguhnya ibu telah berupaya tidak untuk beranjak dari tempat duduknya, tetapi keinginan Tante Susan supaya ibu bersedia berdansa dengan rekanan Tante Susan jualah yang membuat ibu bersedia bangkit. Tidak tega saya lihat kekikukan ibu terlebih rekanan Tante Susan terlihat berupaya untuk mencium ibu, dan merta akupun berdiri serta permisi pada rekanan Tante Susan supaya ibu berdansa denganku.
Kujauhkan rasa sungkan, malu serta grogi. Kurengkuh pinggang ibu sembari selalu berdansa kuajak ke arah taman untuk istirahat minggir dari keramaian pesta. Dibangku taman bukanlah ketenangan yang kudapat, malah yang ada Tante Vita serta Tante Mitha dengan pasangannya asik bercumbu mesra. Kepalang tanggung ingin kembali pada pesta kasihan ibu yang telah cukup capek terkecuali tidak enak sama mereka karna jikalau kembali kedalam mesti melalui Tante Vitadan Tante Mitha.
Pada akhirnya ibu mengambil keputusan kami tetaplah dibangku taman sembari menanti pesta selesai. Agar Tante Vitadan Tante Mitha tidak terasa jengah, ibu memohonku untuk menciumnya. Awalannya cuma pipi serta sepintas bibir tetapi untuk mendengar dengus nafsu Tante Yani, nafsu mudaku juga tidak bisa kutahan. Tidak cuma kecupan, malah pagutan yang lebih menguasai serta tanpa ada sadar tak tahu kapan mulainya, tangan ini telah bergerilya didalam pakaian ibu, memeras, memilin serta ….. sampai teriakan nafsu Tante Mitha menyadarkan perbuatanku atas ibu.
Bercampurlah rasa malu, bersalah serta tak tahu …. pada diri ini, saya mengajak ibu untuk selekasnya pamit pada tuan-rumah walau Tante Astuti merekomendasikan kami bermalam dirumahnya.
Sesampainya di rumah kutumpahkan rasa sesalku atas perbuatan tidak senonohku pada ibu. Lagi-lagi ibu cuma tersenyum serta menyebutkan tidak apa-apa, lumrah orang lupa serta khilaf terlebih situasi seperti dirumah Tante Vita yang serba bebas. Sembari iseng saya ajukan pertanyaan kenapa saat itu ibu tidak menampik. Kata ibu agar Tante Vitadan Tante Mitha tidak terganggu terlebih saat itu saya terlihat bernafsu sekali. Oleh ibu saya tidak butuh pikirkan yang bebrapa telah serta sembari beranjak tidur ibu masih tetap pernah mencium pipiku.
Tetapi bagaimana saya dapat tidak butuh pikirkan yang bebrapa telah sesaat nafsu telah bersimaharajalela. Karna tetaplah tidak dapat tidur, dengan sangat terpaksa larut malam (+ 02. 00 wib) kubangunkan ibu. Dikamar tengah kucumbu ibu, kucium, kupagut serta tangan ini tidak terhambat bergentayangan disekujur tubuh ibu. Tetapi tangan ini pada akhirnya berhenti sebelumnya hingga pada maksud akhir, tempat yang teramat spesial.
Pagi harinya tidak terlihat kemarahan di wajah ibu, sembari sarapan pagi ibu jadi berkata bila saya mewarisi sifat-sifat ayah yang nakal tanpa ada menyapa kelakuanku barusan malam. Bahkan juga ibu geleng-geleng kepala saat saya pamit pergi sekolah kucium bibirnya dimuka pintu.
4 April 2015 genap telah 18 th. usiaku, hari itu merasa lama sekali menanti sore. Hari itu saya menunggu-nunggu hadiah lagi th. khusus yang sudah dijanjikan ibu. Dua hari waktu lalu, saya di tanya ibu menginginkan hadiah apa untuk rayakan hari lagi tahunku. Telah cukup banyak hadiah lagi th. yang saya miliki seperti : motor atau computer. Pada akhirnya saya katakan pada ibu, bila ibu tidak keberatan saya ingin ibu. Sepintas ibu terdiam, ada perasaan tidak yakin atau tidak bisa terima permintaanku. Saya disangka bercanda sekali lagi serta ibu ajukan pertanyaan sesungguhnya saya ingin hadiah apa, saya katakan pada ibu bila saya tidak bercanda bila saya ingin ibu.
Dua hari ibu terdiam, dua hari kami tidak bertegur sapa. Saya sangka ibu geram atas permintaanku terdahulu. Pagi hari barusan sesudah sarapan saya mohon maaf pada ibu atas permintaanku dua hari waktu lalu serta sekalian saya punya maksud menarik permintaanku.
Tetapi ibu berkata beda, kalau permintaanku dua hari waktu lalu akan ibu penuhi. Saya kelak malam disuruh tidak mengundang beberapa rekanku serta saya juga disuruh untuk menyiapkan diri. Muncul dihatiku rasa suka, kuatir, grogi, bahagia serta entah…. Spontan kucium ibu, kucium pipinya, kucium bibirnya serta kucium matanya dan kupeluk erat.
Selepas pulang kerja barusan sore ibu tidak keluar dari kamarnya. Baru pas jam 21. 30 wib berbarengan dengan selesainya acara Dunia Dalam Berita di TVRI ibu menyebutku untuk ke kamarnya. Dengan gemuruh hati yang berdetak keras kuhampiri kamarnya serta kudapati ibu dimuka pintu dengan tubuhnya terbalut kain sprei. Sembari tersenyum manis ibu mencium bibirku serta mulai melepas satu-persatu baju yang kukenakan. Tidak kudapati muka keterpaksaan pada ibu, bahkan juga dengan dan merta tangan ibu meraba serta mengelus dengan lembut saat baju yang kukenakan tinggal celana dalam saja.
Dengan nafsu serta gairah yang menggelegak kuserang ibu. Kucium, kupeluk, kucumbu serta dengan kemampuan sempurna kuakhiri perjakaku yang diterima ibu dengan belitan yang memabukkan, yang menuntuk selalu serta senantiasa selalu, tak tahu berapakah kali malam itu birahi kutuntaskan.
Ada terbersit rasa bangga, senang serta plong saat kutemukan ibu tertidur nyenyak dengan bertelanjang dalam pelukanku. Kucium keningnya, tetapi saat saya akan bangun ibu menahanku serta dengan kelihaiannya dapat menghidupkan sekali lagi gairah birahiku. Serta pagi hari itupun jadi pagi yang teramat indah. Sebelumnya saya meninggalkan kamarnya ibu mencium pipi serta bibirku sepintas sembari mengatakan selamat lagi th. kepadaku.
Tak tahu kenapa dengan ibu saya dapat demikian bergairah, sejak peristiwa dirumah Tante Vitadi Yogyakarta waktu lalu tiap-tiap melihat ibu senantiasa muncul birahiku. Di sekolah tidak kurang gadis sebaya yang lebih cantik yang tidak menampik saya pacari, tetapi malah dengan ibu birahiku muncul. Namun mesti disadari walau ibu telah cukup usia tetapi memanglah masih tetap cantik, putih, tinggi, sintal, supel, luwes, diisi serta sejak itu, nyaris tidak ada batas penghambat pada saya serta ibu.
Di mana tempat serta di mana saat, bila saya ingin ibu senantiasa penuhi. Dengan ibu birahiku tidak padam-padam. Tiap-tiap acara rekan-rekan ibu senantiasa jadi acara luar kota yang begitu mengasyikan serta jadi acara favorite yang senantiasa saya bebrapa tunggulah.
Benar-benar permainan ranjang ibu jadi satu candu hidupku, sore hari, sebelumnya tidur, sebelumnya belajar bahkan juga sebelumnya pergi sekolah juga ibu senantiasa siap. Dengan lemah-lembut, keayuan, kepasrahan, serta perasaan keibuannya ibu penuhi keinginanku jadi lelaki.
Hingga kini, ketika istriku tengah mengandung anakku yang ketiga, dimana istri sedang tidak laik pakai, kembali mama sebagai penyelamat saluran nafsuku dan entah sampai kapan lagi kami masih harus begini. END
Mama Tiriku, Sosok Ibu Yang Dapat Penuhi Keinginan Seksku
4/
5
Oleh
Unknown