Jumat, 14 Juli 2017

Saya Jadi Gigolo Sejak SMACerita Seks Ngentot Tante

Saya Jadi Gigolo Sejak SMACerita Seks Ngentot Tante ,Cerita budak gigolo majikan wanita kaya – Sesudah tamat dari SMU, saya coba merantau ke Jakarta. Saya datang dari keluarga yang termasuk miskin. Di kampung orang tuaku bekerja jadi buruh tani. Saya anak pertama serta mempunyai dua orang adik perempuan, yang nota bene masih tetap bersekolah. 


Saya ke Jakarta cuma dengan bekal ijazah SMU. Dalam perjalanan ke Jakarta, saya senantiasa terbayang juga akan satu kegagalan. Apa yang terjadi saya yang anak desa ini cuma dengan bekal Ijazah SMU ingin mengadu nasib di kota buas seperti Jakarta. Terkecuali dengan bekal Ijazah yang hampir tidak ada berarti itu, saya mempunyai ketrampilan cuma untuk supir angkot. Saya dapat menyetir mobil, karna saya di kampung, sesudah pulang sekolah senantiasa di ajak paman untuk narik angkot. Saya jadi keneknya, paman supirnya. Tiga th. pengalaman jadi awak angkot, cukup membekali saya dengan ketrampilan setir mobil. Paman yang melatih saya jadi supir yang handal, baik serta benar dalam menggerakkan kendaraan di jalan raya. Saya senantiasa memegang teguh pesan paman, kalau : mengendarai mobil di jalan mesti dengan sopan santun serta berupaya sabar serta mengalah. Pesan ini tetaplah kupegang teguh. 


Di Jakarta saya numpang dirumah sepupu, yang kebetulan jugabekerja jadi buruh pabrik di lokasi Pulo Gadung. Kami tempati tempat tinggal petak begitu kecil serta begitu sangat sederhana. Lebih sederhana dari tempat tinggal tipe RSS (Tempat tinggal Sulit Selonjor). Terkecuali niatku untuk bekerja, saya juga punya niat untuk meneruskan sekolah ke Perguruan Tinggi. Dua bln. lamanya saya menganggur di Jakrta. Lamar sana sini, jawabnya senantiasa klise, ” tak ada lowongan “. 


Disuatu malam, yaitu malam minggu, saat saya tengah melamun, terdengar orang mengucap salam dari luar. Ku bukakanpintu, ternya pak RT yang datang. Pak RT minta supaya saya sudi jadi supir pribadi dari satu keluarga kaya. Keluarga itu yaitu yang memiliki perusahaan di mana pak RT bekerja jadi salah seseorang staff di cabang perusahaan itu. Sepontan akumenyetujuinya. Esoknya kami pergi kekawasan elite di Jakarta. Saat masuk halaman tempat tinggal yang besar sepertiistana itu, hatiku berdebar tidak karuan. Sesudah kami dipersilahkan duduk oleh seseorang pembantu muda di ruangan tamu yang megah itu, selang beberapa saat keluar seseorang wanita yang nampaknya muda. Kami berikan hormat pada wanita itu. Wanita itu tersenyum ramah sekali serta mempersilahkan kami duduk, karna saat dia datang, sepontan saya serta pak RT berdiri berikan salam ” selamat pagi”. Pak RT dipersilahkan kembali pada kantor oleh wanita itu, serta diruangan yang megah itu cuma ada saya serta dia si wanita itu. 


” Benar kamu ingin jadi supir pribadiku? ” tanyanya ramah seraya melemparkan senyum manisnya. ” Iya Nyonya, saya siapmenjadi supir nyonya ” Jawabku. ” janganlah panggil Nyonya, panggil saja saya ini Ibu, Ibu Keila ” Sergahnya halus. Akumengangguk sepakat. ” Kamu masih tetap kuliah? ” ” Tidak nyonya eh…Bu?! ” jawabku. ” Saya baru tamat SMU, namun sayaberpengalaman jadi supir telah tiga ahun” sambungku. 


Wanita itu menatapku dalam-dalam. Ditatapnya juga mataku sampai saya jadi slah tingkah. Diperhatikannya saya dari atassamapi kebawah. ” kamu masih tetap muda sekali, ganteng, kelihatannya sopan, mengapa ingin jadi supir? ” tanyanya. ” Saya perlu uang untuk kuliah Bu ” jawabku. ” Baik, saya sepakat, kamu jadi supir saya, namun mesti siap setiap waktu. bagaimana, okey? ” ” Saya siap Bu. ” Jawabku. ” Kamu tiap-tiap pagi mesti telah siap dirumah ini jam enam, lantas antar saya ke tempat saya Fitness, kemudian antar saya ke salon, berbelanja, atau kemana saya sukai. Setelah sore, kamu bisa pulang, bagaimana siap? ” ” Saya siap Bu” Jawabku. ” Oh.. ya, siapa namamu? “ Tanyanya sembari mengulurkan tangannya. Sepontan saya menyongsong serta memegang telapak tangannya, kami bersalaman. ” Saya Leman Bu, panggil saja saya Leman ” Jawabku. ” Nama yang bagus ya? tau berarti Leman? ” Tanyanya seperti bercanda. ” Tidak Bu “ Jawabku. ” Leman itu berarti Lelaki Dambaan ” jawabnya sembari tersenyum serta memandang mataku. Saya tersenyum sembari tersipu. lama dia menatapku. 


Tidak terpikir olehku bila saya akan memperoleh majikan seramah serta se enjoy Ibu Keila. Saya cobajuga untuk bergurau, kuberanikan diri untuk ajukan pertanyaan pada beliau. ” Maaf, Bu. bila nama Ibu itu Keila, apa berarti Bu? ” ” O.. ooo, itu, Keila berarti bayangan, dapat pula bermakna impian, dapat pula suatu hal yang tidak terlihat, namun ternyataada. Seperti cita-citamu yang kamu anggap tidak mungkin nyatanya satu waktu dapat kamu capai, nah,,, impian kamu itu berbentuk suatu hal yang berbentuk Keila, ngerti khan? ” Jawabnya serius. Saya cuma meng-angguk-angguk saja sok tahu, sok tahu, sok seperti orang pandai.


Jika kuperhatikan, body Ibu Keila seksi sekali, tubuhnya tidak terlampau tinggi, tapi padat berisi, langsing, pinggulnyaseperti gitar sepanyol. Ynag lebih, gila, pantatnya bahenol dan buah dadanya wah…wah…wah…puyeng aku melihatnya.


Dirumah yang sebesar itu, hanya tinggal Ibu Keila, Suaminya, dan dua putrinya, yakni Mira sebagai anak kedua, dan Yanti si bungsu yang masih duduk di kelas III SMP, putrinya yang pertama sekolah mode di Perancis. Pembantunya hanya satu, yakni Bi Irah, tapi seksinya juga luar biasa, janda pula !


Ibu Keila memberi gaji bulanan sangat besar sekali, dan jika difikir-fikir, mustahil sekali. Setelah satu tahun aku bekerja, sudah dua kali dia menaikkan gajiku, Katanya dia puas atas disiplin kerjaku. Gaji pertama saja, lebih dari cukup untuk membayar uang kuliahku. Aku mengambil kuliah di petang hari hingga malam hari disebuah Universitas Swasta. Untuk satu bulan gaji saja, aku bisa untuk membayar biaya kuliah empat semester, edan tenan….sekaligus enak…tenan….!!! dasar rezeki, tak akan kemana larinya. Masuk tahun kedua aku bekerja, keakraban dengan Ibu Keila semakin terasa. Setelah pulang Fitness, dia minta jalan-jalan dulu. Yang konyol, dia selalu duduk di depan, disebelahku, hingga terkadang aku jadi kagok menyetir, eh…lama lama jadi biasa.


Disuatu hari sepulang dari tempat Fitnes, Ibu Keila minta diatar keluar kota. Seperti biasa dia pindah duduk ke depan. Dia tak risih duduk disebelah supir pribadinya. Ketika tengah berjalan kendaraan kami di jalan tol jagorawi, tiba-tiba Ibu Keila menyusuh menepi sebentar. Aku menepi, dan mesin mobil BMW itu kumatikan. Jantungku berdebar, jangan-jangan ada kesalahan yang aku perbuat.


” Man,?, kamu sudah punya pacar ? ” Tanyanya. ” Belum Bu “ Jawabku singkat. ” Sama sekali belum pernah pacaran ?” ” Belum BU, eh…kalau pacar cinta monyet sih pernah Bu, dulu di kampung sewaktu SMP” ” Berapa kali kamu pacaran Man ? sering atau cuma iseng ?” tanyanya lagi. Aku terdiam sejenak, kubuang jauh-jauh pandanganku kedepan. Tanganku masih memegang setir mobil. Kutarik nafas dalam-dalam. ” Saya belum pernah pacaran serius Bu, cuma sebatas cintanya anak yang sedang pancaroba” Jawabku menyusul. ” Bagus…bagus…kalau begitu, kamu anak yang baik dan jujur ” ujarnya puas sambil menepuk nepuk bahuku. Aku sempat bingung, kenapa Bu Keila pertanyaannya rada aneh ? terlalu pribadi lagi ? apakah aku mau dijodohkan dengan salah seorang putrinya ? ach….enggak mungkin rasanya, mustahil, mana mungkin dia mau punya menantu anak kampungseprti aku ini ?!


Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kepuncak, bahkan sampai jalan-jalan sekedar putar-putar saja di kota Sukabumi. Aku heran bin heran, Bu Keila kok jalan-jalan hanya putar-putar kota saja di Sukabumi, dan yang lebih heran lagi, Bu Keila hanya memakai pakaian Fitness berupa celana training dan kaos olah raga. Setelah sempat makan di rumah makan kecil di puncak, hari sudah mulai gelap dan kami kembali meneruskan perjalanan ke Jakarta. Ditengah perjalanan di jalan yang gelap gulita, Bu Keila minta untuk berbelok ke suatu tempat. Aku menurut saja apa perintahnya. Aku tak kenal daerah itu, yang kutahu hanya berupa perkebunan luas dan sepi serta gelap gulita. Ditengah kebun itu bu Keila minta kaku berhenti dan mematikan mesin mobil.


Aku masih tak mengerti akan tingkah Bu Keila. Tiba-tiba saja tangan Bu Keila menarik lengaku. ” Coba rebahkan kepalamu di pangkuanku Man ?” Pintanya, aku menurut saja, karena masih belum mengerti. Astaga….setelah aku merebahkan kepalaku di pangkuan Bu Keila dengan keadaan kepala menghadap keatas, kaki menjulur keluar pintu, Bu Keila menarik kaosnya ketas. Wow…samar-samar kulihat buah dadanya yang besar dan montok. Buah dada itu didekatkan ke wajahku. Lalu dia berkata ” Cium Man Cium…isaplah, mainkan sayang …?” Pintanya. Baru aku mengerti, Bu Keila mengajak aku ketempat ini sekedar melampiaskan nafsunya. Sebagai laki-laki normal, karuan saja aku bereaksi, kejantananku hidup dan bergairah. Siapa nolak diajak kencan dengan wanita cantik dna seksi seperti Bu Keila.


Kupegangi tetek Bu Keila yang montok itu, kujilati putingnya dan kuisap-isap. Tampak nafas Bu Keila ter engah-engah takkaruan, menandakan nafsu biarahinya sedang naik. Aku masih mengisap dan menjilati teteknya. Lalu bu Keila minta agar akubangun sebentar. Dia melorotkan celana trainingnya hingga kebawah kaki. Bagian bawah tubuh Bu Keila tampak bugil.Samar-samar oleh sinar bulan di kegelapan itu. ” Jilat Man jilatlah, aku nafsu sekali, jilat sayang ” Pinta Bu Keila agar aku menjilati memeknya. Oh….memek itu besar sekali, menjendol seperti kura-kura. tampaknya dia sedang birahi sekali, seperti puting teteknya yang ereksi. Aku menurut saja, seperti sudah terhipnotis. Memek Bu Keila wangi sekali, mungkin sewaktu di restauran tadi dia membersihkan kelaminnya dan memberi wewangian. Sebab dia sempat ke toilet untuk waktu yang luKeilan lama. Mungkin disana dia membersihkan diri. Dia tadi ke tolilet membawa serta tas pribadinya. Dan disana pula dia mengadakan persiapan untuk menggempur aku. Kujilati liang kemaluan itu, tapi Bu Keila tak puas. Disuruhnya aku keluar mobil dan disusul olehnya. Bu Keila membuka bagasi mobil dan mengambil kain semacam karpet kecil lalu dibentangkan diatas rerumputan. Dia merebahkan tubuhnya diatas kain itu dan merentangnya kakinya. ” Ayo Man, lakukan, hanya ada kita berdua disini, jangan sia-siakan kesempatan ini Man, aku sayang kamu Man ” katanya setengah berbisik, Aku tak menjawab, aku hanya melakukan perintahnya, dan sedikit bicara banyak kerja. Ku buka semua pakaianku, lalu ku tindih tubuh Bu Keila. Dipeluknya aku, dirogohnya alat kelaminku dan dimasukkan kedalam memeknya. Kami bersetubuh ditengah kebun gelap itu dalam suasana malam yang remang-remang oleh sinar gemintang dilangit. Aku menggenjot memek Bu Keila sekuat mungkin. ” jangan keluar duluan ya ? saya belum puas ” Pintanya mesra. Aku diam saja, aku masih melakukan adegan mengocok dengan gerakan penis keluar masuk lubang memek Bu Keila. Nikmat sekali memek ini, pikirku. Bu Keila pindah posisi , dia diatas, dan bukan main permainannya, goyangnyanya.


” Remas tetekku Man, remaslah….yang kencang ya ?” Pintanya. Aku meremasnya. ” Cium bibirku Man..cium ? Aku mencium bibir indah itu dan kuisap lidahnya dalam-dalam, nikmat sekali, sesekali dia mengerang kenikmatan. ” Sekarang isap tetekku, teruskan…terus…..Oh….Ohhhh…..Man…Leman.. .Ohhh…aku keluar Man….aku kalah” Dia mencubiti pinggulku, sesekali tawanya genit. ” kamu curang….aku kalah” ujarnya. ” Sekarang gilirang kamu Man….keluarkan sebanyak mungkin ya? ” pintanya. ” Saya sudah keluar dari tadi Bu, tapi saya tetap bertahan, takut Ibu marah nanti ” Jawabku. ” Oh Ya?…gila..kuat amat kamu ?!” balas Bu Keila sambul mencubit pipiku.


” Kenapa Ibu suka main di tempat begini gelap ?” ” Aku suka alam terbuka, di alam terbuka aku bergairah sekali. Kita akan lebih sering mencari tempat seperti alam terbuka. Minggu depan kita naik kapal pesiarku, kita main diatas kapal pesiar di tengah ombak bergulung. Atau kita main di pinggir sungai yang sepi, ah… terserah kemana kamu mau ya Man ?”


Selesai main, setelah kami membersihkan alat vital hanya dengan kertas tisue dan air yang kami ambil dari jiregen di bagasi mobil, kami istirahat. Bu Keila yang sekarang tidur di pangkuanku. Kami ngobrol panjang lebar, ngalor ngidul. Setelah sekian lama istirahat, kontolku berdiri lagi, dan dirasakan oleh kepala Bu Keila yang menyentuh batang kejantananku. Tak banyak komentar celanaku dibukanya, dan aku dalam sekejap sudah bugil. Disuruhnya aku tidur dengan kaki merentang, lalu Bu Keila membuka celana trainingnya yang tanpa celana dalam itu. Bu Keila mengocok-ngocok penisku, diurutnya seperti gerakan tukang pjit mengurut tubuh pasiennya. Gerakan tangan Bu Keila mengurut naik-turun.


Karuan saja penisku semakin membesar dan membesar. Diisapnya penisku yang sudah ereksi besar sekali, dimainkannya lidah Bu Keila di ujung penisku. Setelah itu, Bu Keila menempelkan buah dadanya yang besar itu di penisku. Dijepitkannya penisku kedalam tetek besar itu, lalu di goyang-goyang seperti gerakan mengocok. ” Giaman Man ? enak anggak ? ” ” Enak Bu, awas lho nanti muncrat Bu” jawabku.. ” Enggak apa, ayo keluarkan, nanti kujilati pejuhmu, aku mau kok ?!” . Bu Keila masih giat bekerja giat, dia berusaha untuk memuaskan aku. Tak lama kemudian, Bu Keila naik keposisi atas dan seperti menduduki penisku, tapi lobang memeknya dimasuki penisku. Digoyang terus…hingga aku merasakan nikmat yang luar biasa. Tiba -tiba Bu Keila terdiam, berhenti bekerja, lalu berjata :” Rasakan ya Man ? pasti kamu bakal ketagihan ” Aku membisu saja. dan ternya Ohh….memek Bu Keila bisa melakukan gerakan empot-empot, menyedot-nyedot dan meng-urut-urut batang kontolku dari bagian kepala hingga ke bagian batang bawah, Oh….nikmat sekali, ini yang namanya empot ayam, luar biasa kepiawaian Bu Keila dalam bidang oleh seksual. ” Enak syang ?” tanyanya. Belum sempat aku menjawab, yah….aku keluar, air maniku berhamburan tumpah ditengah liang kemaluan Bu Keila.


” Itu yang namanya empot-empot Man, itulah gunanya senam sex, berarti aku sukses l;atihan senam sex selama ini ” Katanya bangga. ” Sekarang kamu puasin aku ya ? ” Kata Bu Keila seraya mengambil posisi nungging. Ku tancapkan lagi kontolku yang masih ereksi kedalam memek bu Keila, Ku genjot terus. ” Yang dalam man…yang dalam ya..teruskan sayang…? oh….enak sekali penismu…..oh….terus sayang ?!” Pinta Bu Keila. Aku masih memuaskan Bu Keila, aku tak mau kalah, kujilati pula lubang memeknya, duburnya dan seluruh tubuhnya. Ternyata Bu Keila orgasme setelah aku menjlati seluruh tubuhnya. ” kamu pintar sekali Man ? belajar dimana ? ” ” Tidak bu, refleks saja” Jawabku.


Sebelum kami meninggalkan tempat itu, Bu Keila masih sempat minta satu adegan lagi. Tapi kali ini hanya sedikit melorotkan celana trainingnya saja. demikian pula aku, hanya membuka bagian penis saja. Bu Keila minta aku melakukanya di dalam mobil, tapi ruangannya sempit sekali. Dengan susah payah kami melakukannya dan akhirnya toh juga mengambil posisinya berdiri dengan tubuh Bu Keila disandarkan di mobil sambil meng-angkat sedikit kaki kanannya.


Sejak saat malam pertama kami itu, aku dan Bu Keila sering bepergian keluar kota, ke pulau seribu, ke pinggir pantai, kesemak-semak di sebuah desa terpencil, yah pokoknya dia cari tempat-tempat yang aneh-aneh. Tak kusadari kalau aku sebenarnya menjadi gigolonya Bu Keila. Dan beliaupun semakin sayang padaku, uang mengalir terus ke kocekku, tanpa pernah aku meminta bayaran. Dia menyanggupi untuk membiayai kuliah hingga tamat, asal aku tetap selalu besama Bu Keila yang cantik itu. Itulah kisah sekskku sebagai gigolo sebagai piaraan tante kaya.







Related Posts

Saya Jadi Gigolo Sejak SMACerita Seks Ngentot Tante
4/ 5
Oleh