Cerita Hot Bispak Cantik orgasme kedua Cerita ini berlangsung selagi aq masih tetap duduk di kelas SMP. Di kelasku ada cewek namanya Yessi, anak ini memanglah populer genit. Padahal sebetulnya orangnya biasa2 saja tidak sangat istimewa namun karna sifatnya yang ramah serta gampangan itu yang buat dia banyak dikerubutin rekan2 cowok termasuk juga aq. Di antara demikian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Yessi, namanya Rudi. Setiap saat aq memandang Rudi mendekati Yessi jadi tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Yessi.
Sempat satu saat selagi pelajaran Kesenian, Yessi yang duduk sendirian karna rekan satu mejanya tidak datang ganti tempat duduk ke tempat Rudi yang memanglah duduk sendirian dibarisan paling belakang pojok, bersebelahan dengan mejaku.
Awalnya aq gk sangat pedulian, paling juga si Rudi ngucek2 payudaranya si Yessi. Tapi selagi aq ngelirik, aq kaget 1/2 mati. tongkol si Rudi telah keluar dari celananya serta tengah dikocok2 ma Yessi! Rudi menyeringai bangga memandang ke arahku. Sesaat Yessi cuma tersenyum2 genit saja memandang aq yang terpelongo.
Sembari nikmati kocokan Yessi tangan kiri Rudi asyik meremas2 payudara kanan Yessi, untuk menutupi pandangan guru dari depan Rudi berniat menyimpan buku bacaan kesenian dimuka Yessi lewat cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua tengah membaca buku itu. Sebagian menit selanjutnya kulihat peju Rudi menyembur keluar, Yessi selanjutnya mengelap tangannya yg belepotan peju Rudi ke celana Rudi. Meilhat itu aq juga jadi kepingin. Aq selekasnya berikan kode sama Rudi untuk gantian, kamipun berpindah tempat.
“Si, aq juga donk.. ” pintaku sesudah duduk di sebelahnya, “Paan? ” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin tongkol aq” ujarku, Yessi mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. bangsatnya ni fikirku, gk tau orang dah konak juga. Sesaat di meja sebelahku, si Rudi cekikikan melihatku, rekan semejaku juga ngintip2 sembari tersenyum2 mupeng. Tentu mintak area juga tuch.
Karna telah gk tahan menahan birahi, sembari memandang kedepan pelan2 aq turunkan resleting celanaku, namun sulit juga ngeluarin si tongkol yang telah jegang dari barusan dalam tempat duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku serta ku bebaskan kait kancing celanaku baru kurogoh tongkolku mengeluarkannya, saat tongkolku keluar dari celana segera keraih tangan kanan Yessi, ku tujukan ke batang tongkolku. “kocokla cepat.. ” bisikku, tangan Yessi yang lembut serta halus selanjutnya memegang batang tongkolku serta mulai mengocok2nya buat aq tertunduk keenakan. “enak ya..? ” bisik Yessi, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aq keluarkan nafas keras selagi kulit tangan Yessi yang lembut menggesek2 kepala tongkolku. Sesekali aq melirik ke arah Rudi serta rekanku yg tertawa2 kecil memandang aq sekali lagi dikocokin ma Yessi, rekan semejaku berkali2 berikan kode mintak giliran yang dibalas dengan Yessi leletan lidahnya. Asli mupeng dia, ditambah lagi selagi aq dengan berniat meremas2 payudara Yessi sembari melirik menghina ke rekanku itu.
Sebagian menit selanjutnya pejuku pada akhirnya muncrat keluar dibarengi rasa nikmat tidak ada tara, sedapat-dapatnya aq menahan tidak untuk mengerang. Kututupi wajahku dengan ke-2 tanganku menahankan rasa nikmat di tongkolku.
Yessi mengangkat tangannya tunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, berwajah tunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti barusan dia mengelapkan tangannya ke celanaku. Karna terasa masih tetap ada bau2 pejunya, Yessi permisi ke wc. Gk lama rekan sebangkuku turut permisi keluar. Aq kembali ganti ke mejaku sesaat Rudi duduk di bangku sebelahku. Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Rudi. Aq manggut2 mengiyakan. Ampe perubahan jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku saksikan rekan aq itu tersenyum bahagia. Sesaat Yessi kembali pada bangkunya, bukanlah ditempat Rudi sekali lagi. Segera kucecar rekan ku dengan pertanyaan2, ngapain saja kalian? Rekanku narasi saat dikamar mandi, dia segera meluk Yessi. Sembari berciuman rekanku meremas2 payudara Yessi lantas dia memohon Yessi untuk mengisap tongkolnya, Yessi ok-ok saja mengisap tongkol rekanku itu, sekali lagi juga umumnya kamar mandi sesuai jam pelajaran masih tetap berjalan memanglah termasuk sepi kuadrat.
Eh sesuai sekali lagi asyik2an saat tiba2 masuk cowok dari kelas samping, telah dapat ketebak cowok itupun mintak area. Sangat terpaksa Yessi ngelayani dua tongkol sekalian. Sepikan bukanlah bermakna gk ada yang datang, sebagian menit selanjutnya datang dua orang cowok, anak kelas 2. memandang Yessi yang sekali lagi jongkok sembari ngisapin tongkol kami, mereka juga dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Sesudah seluruh ngecrot baru Yessi serta rekan aq itu kembali pada kelas. Aq jadi geleng2 mendengar narasi rekan aq itu, jontor deh tuch bibir nyepong 4 batang sekaligus…
Lain kali ada sekali lagi narasi selagi aq, Rudi serta Yessi tergabung dalam satu pekerjaan grup yg didapatkan dari guru bhs inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang sekali lagi, dua wanita dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami mengambil keputusan lakukan pekerjaan grup itu pada hari minggu dirumah Yessi.
Jadi demikianlah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul dirumah Yessi, kami lakukan pekerjaan itu di ruangan tamunya. Awalnya sich biasa2 saja, tidak cuman karna ada cewek beda juga karna orangtua Yessi masih tetap ada dirumah.
Situasi mulai beralih selagi orangtua Yessi keluar untuk menghadiri satu pesta pernikahan, tangan Rudi mulai gatal meraba2 badan Yessi buat Yessi repot menepis tangan jahil Rudi. Jadinya jadi gk lakukan pekerjaan grup sekali lagi namun mule cerita2 jorok yang menghidupkan gairah.
“Sil telah sempat simak tongkol gk? ” bertanya Rudi ma Silvia satu diantara rekan cewek dalam grup kami. Nih anak memang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Rudi jadi merah padam mukanya, mulutnya segera memperlancar cacian sama Rudi buat kami tertawa2. “gitu saja geram, Sil, Yessi saja tenang2 saja klo simak tongkol, ya kan Si” Amir ikut2 nimbrung sembari ngelirik genit sama Yessi, Yessi cuma mencibir menyikapi godaan Amir. “ngomong2 tongkol kelen, jenis yg besar saja tongkol kelen” Wita kesempatan ini yang mulai bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia.
“eh, mo liat ko tongkol aq…?” tanyak Rudi semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Yessi yang tepat berada di samping Rudi tiba2 meninju selangkangan Rudi membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Yessi, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Amir dan Joko sementara aq dan Rudi tetap tinggal. Aq sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Rudi, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Yessi, Rudi langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aq yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Rudi meremas2 payudara Yessi sementara tangan Yessi meraba2 selangkangan Rudi. Gk mau ketinggalan aq langsung duduk disamping kiri Yessi dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Yessi melepaskan ciumannya dari Rudi gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aq menggeliat nikmat saat jari2 Yessi meremas selangkanganku sementara disamping kanan Yessi Rudi memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga tongkolnya yang tegang terlihat menjulang.Rudi segera meraih tangan Yessi dan mengarahkannya ke tongkolnya, Yessi melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah tongkol Rudi kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Rudi jadi kejang2. Aq ikut2an melepasi celanaku hingga tongkolku dengan leluasa tegak dengan gagah.Aq berdiri disamping Yessi sambil meraih kepala Yessi dan menariknya ke arah tongkolku, mengerti kemauanku Yessi langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang tongkolku masuk ke dalam mulutnya, begitu tongkolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aq mendesis keenakan.
“tongkol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Rudi, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengeweti mulut Yessi sambil mendesah2 keras memanas2i Rudi sementara Yessi makin aktip menghisap2 tongkolku. Panas melihat aq yang disepong Yessi, tangan Rudi kelayapan menaikkan rok terusan Yessi ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Yessi yang terbalut celana dalam warna pink.
Rudi menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Yessi membuat Yessi mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 tongkolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau” kata Rudi sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Yessi, Yessi agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Rudi ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Yessi yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Yessi terbuka jari2 Rudi langsung bermain di celah pepek Yessi membuat Yessi mendengus2 merasakan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Rudi di celah pepeknya.Tanpa sadar aq makin dalam menyodokkan tongkolku di dalam mulut Yessi, berkali2 Yessi mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan tongkolku dari dalam mulutnya tapi karena aq telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengeweti mulut Yessi sambil tanganku memegang kepala Yessi menghindari dia melepaskan tongkolku. Yessi udah gk lagi menghisap tongkolku hanya membiarkan saja tongkolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.
“ayo tin terus” ujar Rudi sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Yessi membuat Yessi makin keras mengerang2.“aq mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Yessi menjauhkan kepalanya dari tongkolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan tongkolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.Yessi memiawik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aq dengan sengaja mengarahkan ujung tongkolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Yessi. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Yessi.
“martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Yessi” rungut Yessi manja, dengan perasaan lelah aq duduk disamping Yessi melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Yessi sebagian menetes ke baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Rudi ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu” ujar Rudi, “alah pengen aja bilang” cibir Yessi tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , tongkolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Yessi, “kelen juga la buka baju masak aq aja” ujar Yessi, tanpa diminta dua kali Rudi segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aq.Kini kami bertiga udah bugi, aq dan Rudi segera mencaplok masing2 payudara Yessi yang cukup besar itu membuat Yessi tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aq menghisap pentil perempuan.
Rudi kemudian merebahkan tubuh Yessi di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan tongkolku yang mulai tegak lagi. Aq terbengong2 melihat Rudi mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Yessi, tongkolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Yessi.
“ko mo ngeweti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Rudi, sementara Yessi memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.“Martin tenang aja, nantik abis Rudi, Martin boleh ngeweti Yessi” ujar Yessi sambil menggesek2kan pipinya di batang tongkolku. Sementara Rudi kembali melanjutkan maksudnya mengeweti Yessi.
Terdengar pekik Yessi saat batang tongkol Rudi menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Rudi dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang tongkolnya di dalam pepek Yessi membuat Yessi makin memiawik2 menahankan serangan2 Rudi.“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Rudi meningkahi pekikan Yessi, sementara aq hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngewet dengan liarnya. tongkolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Yessi terguncang2 seiring hunjaman tongkol Rudi di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Yessi, tapi Rudi nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.“ungh…ungh…”dengus Rudi, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Yessi. Entah berapa lama tiba2 Rudi mencabut tongkolnya dari dalam pepek Yessi dan mengocok2kan batang tongkolnya di depan perut Yessi. Gk berapa lama tongkolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Yessi.
“aduh enak kali..” desis Rudi, sementara Yessi memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Rudi bangkit dari tubuh Yessi, aq segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang tongkolku ke celah pepek Yessi tanpa memperdulikan mani Rudi di tubuh Yessi.Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aq mengewet dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang tongkolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aq terpejam nikmat merasakan pertama kali tongkolku masuk ke lobang pepek perempuan, aq berusaha mengocokkan batang tongkolku di pepeknya tapi berkali2 tongkolku keluar lagi dari pepek Yessi. Melihat itu Rudi jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Rudi.
“baru pertama ya tin?” Yessi ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aq menyodok2kan tongkolku di dalam pepek Yessi. Beda dengan Rudi dengan ku Yessi hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengeweti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aq makin mempercepat goyanganku, berkali2 tongkolku keluar dari pepek Yessi tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar Rudi mengingatkan, tubuh Yessi sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara tongkolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Yessi, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Yessi langsung terpekik kaget menyadari aq menembak di dalam vaginanya.
“wei tongkol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Rudi, tapi aq yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aq makin menekankn dalam2 batang tongkolku di dalam pepek Yessi sementara tubuh Yessi yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Yessi mencengkram erat batang tongkolku.Ku rasa pepek Yessi makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Yessi ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aq cemas2 Yessi akan hamil, apalagi tiap hari Rudi menakut2iku kalo Yessi hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.
Cerita Hot Bispak Cantik orgasme kedua
4/
5
Oleh
Unknown