saya benar-benar terangsang Pengalaman Pertama Di Meja Kelas Saya seseorang gadis bersekolah di SMA “XXX”. Nama saya Shinta, saya anggota cheerleader PCT. Disuatu hari, ada kompetisi basket pada anak “XXX” melawan anak SMA 8 di sekolahku. Saya jadi anggota tim cheerleader PCT, kenakan pakaian minim, berikan dukungan pada tim sekolahku. Di tengahnya kompetisi, satu diantara pemain cadangan tim SMA 8 tersenyum pada saya, dia bukannya lihat beberapa rekannya bermain, tetapi memandangiku selalu. Saat sesi pertama selesai, dia datang menghampiriku, serta kami berteman sebut saja namanya Indra.
Sesudah kami berteman, lantas kami terlibat percakapan sebentar di kantin SMA “XXX”. Sesudah tidak berapakah lama, mendadak dia berbisik di telinga saya, tuturnya, “Kamu cantik sekali deh Shinta.. ”, sembari matanya tertuju pada belahan dada saya. Muka saya segera merah, kaget serta dadaku berdetak kencang. Mendadak terdengar nada “Pritt..! ”, tanda kalau sesi ke-2 juga akan diawali, saya segera mengajaknya balik ke lapangan.
Dalam perjalanan ke lapangan, kami melalui kelas-kelas kosong. Mendadak dia menarik tanganku masuk kedalam kelas 3 Fis 1, lantas dia segera tutup pintu. Saya segera ajukan pertanyaan kepadanya, ” Ada apa Indra.., sesi ke-2 telah ingin mulai nih.., anda tidak takut dicariin pelatih anda? ”. Dia tidak membalas pertanyaanku, tetapi segera memelukku dari belakang, serta dia berbisik sekali lagi padaku, “Badan anda sangat bagus ya Shin.. ”. Saya tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa terkecuali berbalik tubuh serta memandang matanya dan tersenyum kepadanya.
Dia segera mencium bibirku serta saya yang belum juga sempat berciuman dengan cowok, tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa terkecuali membiarkan lidahnya masuk kedalam mulutku. Sesudah kurang lebih 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba serta meremas dadaku. Saya pasrah saja kepadanya, karna selalu jelas saya belum juga sempat rasakan kesenangan begini. Tangannya masuk kedalam baju cheers no. 3-ku, serta mulai memainkan puting payudaraku, lantas dia menyingkapkan bajuku serta melepas rokku sampai saya tinggal kenakan BH serta celana dalam saja.
Lantas ia buka baju basket serta celananya, hingga ia cuma kenakan celana dalam saja. Terlihat terang di depanku kalau “penis”-nya telah tegang dibalik celana dalamnya. Ia memegang tanganku serta membimbing tanganku kedalam celana dalamnya. Saya rasakan “penis”-nya yang besar serta tegang itu serta ia memohonku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk buka celana dalamnya, sesudah saya buka celana dalamnya, terlihat terang penisnya yang telah ereksi. Besar juga fikirku, nyaris sejengkal tanganku kurang lebih panjangnya. Baru kesempatan ini saya lihat kemaluan cowok dengan segera, umumnya saya cuma lihat dari film biru saja bila saya di ajak nonton oleh rekan-rekan dekatku. Saat saya masih tetap terpana lihat penisnya, dia melepas BH serta celana dalamku, sudah pasti dengan sedikit bantuanku. Sesudah ia singkirkan baju dalamku, tubuhnya yang tinggi serta atletis seperti jadi seseorang pemain basket itu, menindih tubuhku diatas meja kelas serta ia mulai menjilati puting payudaraku hingga saya betul-betul menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tahu kalau berikut yang juga akan berlangsung padaku bila saya betul-betul terangsang.
Lantas tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku serta mulai memainkan clitorisku sembari kadang-kadang mencubitnya. Saya yang betul-betul terangsang tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa terkecuali mendesah serta menggeliat diatas meja. Cukup lama ia memainkan tangannya di kemaluanku, lantas ia mulai menjilati bibir sisi bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih tetap memainkan clitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kurang lebih 5 menit lalu, saya rasakan darahku naik ke ubun-ubun serta saya rasakan suatu hal kesenangan yang begitu mengagumkan, tubuhku meregang serta saya rasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Indra tanpa ada sangsi menjilati cairan yang keluar sedikit untuk sedikit itu dengan nafsunya hingga cuma air liurnya saja yang membasahi kemaluanku. Tubuhku merasa lemas sekali, lantas Indra duduk di tepi meja serta memandangi wajahku yang telah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaku sembari tersenyum, “Kamu terlihat lelah banget ya Shin.. ”. Saya cuma tersenyum.
Dia ambil baju basketnya serta mengelap cucuran keringat pada wajahku, saya betul-betul mengagumi akan kepadanya, “Baik banget nih cowo”, fikirku. Seperti telah tahu, saya jongkok dihadapannya, lantas mulai mengelus-ngelus penisnya, sembari kadang-kadang menjilati serta menciuminya, saya juga tidak paham bagaimana saya dapat bereaksi sesuai sama itu, yang berada di fikiranku cuma membalas tindakannya padaku, serta langkah yang kulakukan ini sempat kulihat dari satu diantara film yang sempat kutonton. Indra cuma meregangkan tubuhnya ke belakang sembari keluarkan bebrapa nada yang jadi semakin membuatku menginginkan memasukkan penisnya kedalam mulutku, sesaat kemudian saya memegang pangkal kemaluannya itu serta mulai mengarahkannya masuk kedalam mulutku, merasa benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku saat nyaris semuanya sisi batang kemaluannya masuk kedalam mulutku, lantas saya mulai memainkan penisnya didalam mulutku, merasa benar kemaluanku mulai keluarkan cairan basah sekali lagi, tanda bila saya telah betul-betul terangsang kepadanya.
Kurang lebih 5 menit saya lakukan oral sex pada Indra, mendadak tubuh Indra yang telah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang keras sembari ia berkata, “aarghh.., Saya telah tidak tahan sekali lagi nih Shin.., Saya ingin keluarr.. ”. Saya yg tidak betul-betul memperhatikan omongannya itu masih tetap saja selalu memainkan penisnya, hingga kurasakan cairan hangat kental putih serta agak asin keluar dari lubang kemaluan Indra, saya segera keluarkan penisnya itu serta seperti kesetanan, saya jadi menelan cairan spermanya, serta jadi mengisap penisnya hingga cairan spermanya betul-betul habis. Saya duduk sebentar di bangku kelas, serta kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sembari coba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah.
Saya cuma tersenyum kepadanya, lantas Indra bangun serta menghampiriku, Dia juga cuma tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan kondisi bugil serta basah berkeringat. “Kamu cantik serta baik banget Shin”, tuturnya mendadak. Saya cuma tertawa kecil serta mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu sembari memasukkan tangannya kedalam lubang kemaluanku. Cukup lama kami bercumbu, lantas ia berkata, “Shin.., bisa tidak Saya emm.., itumu.. ”. “Itu apa Ndra? ”, bertanya saya. “Itu.., masa anda tidak tahu sich? ”, balasnya sekali lagi. sebelun saya menjawab, saya rasakan kepala batang kemaluannya telah menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest”, merasa ada yang robek dalam kemaluanku serta sedikit darah keluar. Lalu Indra berkata, “Shin anda nyatanya masih tetap perawan! ”, saya cuma dapat tersenyum serta rasakan sedikit perih di kemaluanku merasa agak serat saat 1/2 kemaluannya masuk ke vaginaku. Digerak-gerakan perlahan-lahan batang kemaluannya yang besar namun sesudah agak lama tak tahu kenapa rasa sakit itu hilang serta yang ada cuma ada rasa geli, nikmat serta nikmat saat Indra menggoyangkan tubuhnya maju mundur bebrapa perlahan saya tidak tahan sekali lagi seraya mendesah kecil keenakan. Lalu makin cepat saja Indra memainkan jurusnya yang maju mundur kadang-kadang menggoyangnya ke kiri ke kanan, serta dipuntir-puntir putingku yang pink yang makin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dibuang ke daratan.
Keringat telah membasahi tubuh kita berdua. Saya sadari bila waktu itu aksi kita berdua mungkin dipergoki orang, namun saya rasa peluangya kecil karna kelas itu agak terpencil. “Ahh.., ahh.., ahh”, saya mendesah dengan nada kecil karna takut kedengaran orang yang lain. Kulihat muka Indra yang tutup matanya serta terenggah-engah nafasnya.
Keringat telah membasahi tubuh kita berdua. Saya sadari bila waktu itu aksi kita berdua mungkin dipergoki orang, namun saya rasa peluangya kecil karna kelas itu agak terpencil. “Ahh.., ahh.., ahh”, saya mendesah dengan nada kecil karna takut kedengaran orang yang lain. Kulihat muka Indra yang tutup matanya serta terenggah-engah nafasnya.
Cukup lama juga Indra bermain denganku, memanglah benar kata orang bila atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh.., awww.., aww”, geli dalam lubang kemaluanku tidak tertahankan. Mendadak kurasakan suatu hal yang beda yang belum juga sempat kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku. Oh, itu mungkin saja yang kata orang orgasme fikirku. Tubuhku merasa santai sekali serta mengejang. Mulutku ditutup oleh Indra mungkin saja ia takut bila saya mendesah sangat keras. Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karna tingkah kita berdua. Saya masih tetap rasakan bagaimana Indra berupaya untuk menjangkau puncak orgasmenya, lantas ia duduk di bangku serta menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Saya menurut saja serta bebrapa perlahan saya duduk di kemaluannya. Indra memegang pinggulku serta menaik-turunkan diriku. Saya belum juga sempat saya rasakan kesenangan yang begini. Saya mendesah-desah serta Indra makin semangat menaik-turunkan diriku. Lantas tubuh Indra mengejang serta berkata, “Shin saya ingin keluarr”, saat ini jadi giliranku yang semangat meningkatkan pergerakan badanku supaya Indra dapat pula menjangkau klimaksnya, namun lama Indra keluarkan penisnya serta terdengar ia mendesah panjang, “Ahh Shin.., Saya keluar”. Kulihat air maninya berceceran di lantai serta beberapa ada yang di meja. Lantas kami berdua duduk lemas dengan sama-sama berpandangan. Ia berkata, “Kamu nyesel yah Shin? ”, saya menggeleng sembari berkata, “Nggak kok Ndra.., sekalian buat pengalaman bagiku. ”
Saya teringat kalau orang-orang di luar kelas sangat banyak yang menonton pertandingan, lalu saya buru-buru mengenakan pakaian dan menyuruh Indra juga untuk memasang pakaiannya. Sebelum keluar dia bertanya padaku, “Shin kapan kita bisa ‘begituan’ lagi?”, dan saya menjawab “Terserah kamu Ndra”.“Tapi nanti setelah pertandingan selesai kamu tunggu Saya yah di pintu gerbang lalu nanti kita jalan jalan..”, Ia tersenyum dan mengangguk lalu kami berdua keluar kelas dan sengaja berpisah.
saya benar-benar terangsang Pengalaman Pertama Di Meja Kelas
4/
5
Oleh
Unknown