Rabu, 20 Desember 2017

saya seringkali beronani dengan mengusap-usap vaginaku yang mungil


saya seringkali beronani dengan mengusap-usap vaginaku yang mungil Narasi Seks : Banana Split – Saya seseorang cewek berusia 17 th. serta masih tetap kelas 2 SLTA. Di antara rekan-rekan, saya mungkin saja paling pemalu. Saya seringkali naksir cowok tapi saya takut untuk mulai hubungan. Didalam kamar, saya seringkali membayang-bayangkan muka cowok yang kutaksir, memikirkan bagaimana bila bercinta dengannya, terkait sex dengannya, hingga hal semacam ini seringkali membuatku begitu terangsang. Pada akhirnya saya seringkali beronani dengan mengusap-usap vaginaku yang mungil. 





Awal mulanya sich saya cuma suka mengusap-usap clitorisku sembari memandangnya lewat cermin yang kuletakkan demikian rupa hingga saya dapat memandangi vaginaku lewat kaca itu. Mungkin saja karna keseringanku beronani lewat cara mengusap-usap sisi luar vagina serta clitoris makin lama saya kurang senang bila cuma meraba clitoris, tanganku mulai merambah daerah dibawah clitoris, meraba-raba bibir vaginaku yang mungil kemerahan serta nyatanya rasa-rasanya lebih nikmat walau geli sekali. Terkadang bibir itu saya buka dengan tangan kiri serta jari tangan kananku masukan bebrapa perlahan kedalam lubangnya, awal mulanya sich merasa sakit tapi makin lama sangat nikmat, saya putar-putar jariku dalam lubang sembari kadang-kadang saya memasukkan dalam-dalam berupaya mencapai benjolan yang ada di ujung lubang vagina serta rasa-rasanya selangit deh perasaan saya menginginkan memasukkan jari ini serta menggerakkan keluar masuk dengan cepat, terpikir olehku bagaimana rasa-rasanya bila yang berada di dalamnya yaitu satu penis yang bergerak keluar masuk. Tidak terbayang bagaimana rasa-rasanya. Tapi saya tidak berani lakukan hubungan sex dengan lelaki saya takut bila hamil serta saya juga belum juga miliki pacar. 





Karna keenakan nyaris sehari-hari saya beronani kadang-kadang saya berfikir, saya hyperseks tapi biarin deh yang perlu nikmat. Karna biasanya beronani jadi ketika di kamar kadang-kadang saya berniat tidak kenakan celana dalam serta cuma kenakan kaos serta rok atau cuma kenakan daster hingga saya bebas meraba vaginaku. Pada saat mengganggur sendirian di kamar saya seringkali memandangi vaginaku lewat kaca cermin sembari membersihkannya dari cairan-cairan atau membereskan rambut-rambut kemaluanku yang mulai panjang, bahkan juga saya sediakan saat spesial untuk menjaga vaginaku. 





Satu waktu saya bangun pagi-pagi sekali dengan keadaan begitu bernafsu, memanglah nafsuku begitu tinggi pada hari-hari mendekati haidku datang atau pada sekian hari sesudah haid, walau sebenarnya sebelumnya tidur saya sudah beronani, pagi itu saya bingung ingin bagaimana pada menginginkan memuaskan diriku sendirian atau terkait sex karna malam itu saya mimpi terkait sex dengan seorang. Lalu saya keluar kamar untuk pergi ke kamar mandi menginginkan pipis dahulu, waktu lewat di ruangan makan saya lihat pisang yang ada diatas meja makan sisa barusan malam. Tanpa ada fikir panjang saya ambil pisang itu satu serta saya bawa masuk ke kamar. saya segera rebahan diatas tempat tidur serta mulai beraksi. Saya meraba-raba vaginaku, sebentar saja vaginaku sangatlah basah, serta saya melepas daster yang kukenakan hingga saya segera telanjang bulat karna saya cuma kenakan daster. Ketika itu saya tidak dapat bercerita bagaimana rasa-rasanya nafsuku betul-betul tinggi. Jari-jariku dengan liar merambah semua sisi vaginaku, bahkan juga hingga clitorisnya saya pencet-pencet sampai enaknya mengagumkan. Bila umumnya cuma satu jari yang kumasukkan ke liang vagina jadi saat ini dua jari saya masukan berbarengan serta rasa-rasanya memanglah sangat nikmat hingga sampai semua tubuhku tergetar keenakan. 





Lalu kuambil pisang yang barusan saya ambillah dari meja makan. Saya kupas serta lalu kumasukkan kedalam vagina sembari memikirkan kalau itu satu penis, waktu mulai masuk sangat nikmat setelah separuh lebih masuk serta dilewatkan disana dalu sembari nikmati bagaimana rasa-rasanya. Lalu pisang itu kugerakkan keluar masuk dengan pelahan, rasa-rasanya sangat nikmat serta pisang itu saya gerakkan selalu keluar masuk dengan tangan kanan sesaat tangan kiriku mengusap-usap clitorisku yang menonjol kemerah-merahan. Sembari selalu menggerakkan pisang itu saya berfikir mengapa tidak dari dahulu kugunakan benda ini bila rasa-rasanya begitu nikmat begini, sebagian waktu lalu merasa olehku seperti menginginkan pipis yang tertahan serta nikmat yang mengagumkan itu pertanda saya selekasnya juga akan orgasme serta benda itu saya gerakkan dalam-dalam, ya ampun enaknya serta akupun orgasme dengan pisang yang sepertiga masuk kedalam vagina, saya begitu nikmati orgasme ini serta saya biarlah pisang itu berada di sana serta tanganku bebrapa perlahan meraba-raba ke-2 payudaraku yg tidak sempat terjamah waktu saya masturbasi karna saya lebih tertarik pada vaginaku, kuusap-usap putingku pelahan sembari nikmati kesenangan yang tidak ada taranya ini. 





Sesudah senang kutarik pisang itu bebrapa perlahan tapi pisang itu patah separuh serta yang separuhnya masih tetap berada di dalam vaginaku, 1/2 cemas saya berupaya keluarkan separuh sisi pisang itu dengan tangan tapi tidak berhasil jadi pisang itu semakin masuk kedalam. Saya begitu bingung mesti bagaimana, walau sebenarnya hari ini saya harus juga ujian sekolah, saya segera masuk ke kamar mandi serta dengan selang air saya berupaya menyemprot vaginaku dengan air agar pisang itu keluar, tapi tidak berhasil juga jadi bibir-bibir vaginaku menciut karna kedinginan, ingin katakan pada Ibu saya malu 1/2 mati. Pada akhirnya kuputuskan untuk ke rumah sakit sesudah ujian kelak serta akupun bergegas pergi ke sekolah. Sesudah usai kenakan pakaian serta dandan, saya coba jalan tapi ya ampun merasa ada suatu hal yang menganjal didalam vaginaku, jadi langkah berjalankupun lucu saya tidak dapat jalan dengan langkah umum karna ada pisang dalam vaginaku. 





Sesampai di sekolah saya takut bila beberapa rekanku tahu ada suatu hal yg tidak beres dalam vaginaku, bebrapa perlahan saya jalan dengan langkah yang aneh. Sesampainya dimuka kelas banyak rekan yang memerhatikan langkahku bahkan juga ada yang ajukan pertanyaan mengapa Rien kok langkahnya seperti robot? saya diam saja sembari tersenyum kecut. “lecet ya kakinya? ”. Untung dia menebak dahulu serta tinggal saya iyakan. Waktu dudukpun saya bingung soalnya waktu digunakan duduk pisang sialan ini begitu merasa bila mengganjal serta saya juga cemas bagaimana bila kelak pisang ini keluar serta terjatuh waktu saya tengah jalan malu kan? 





Pada akhirnya saya kerjakan ujian dengan tidak konsen serta selekasnya menginginkan pulang. Waktu pulang karna begitu tidak enak waktu digunakan jalan saya naik becak, hatiku bebrapa sangsi untuk ke rumah sakit, Bagaimana kelak saya katakan pada dokter atau perawat? duh malunya! Pada akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Sesampai dirumah saya terlepas semuanya bajuku, saya cobalah sekali lagi keluarkan pisang itu tapi nyatanya susah sekali pada akhirnya karna kelelahan saya tertidur dengan keadaan telanjang serta kaki yang mengangkang karna tempat tersebut yang paling nikmat. 





Sore hari, saya terbangun serta berupaya sekali lagi mengeluarkannya sesudah makan siang yang terlambat. Saya berdiri dengan 1/2 berjongkok hingga vaginaku terbuka lebar serta jari tangan kananku coba mengeluarkannya sesaat tangan kiriku berpegangan pada tempat tidur agar tidak jatuh. Tapi percuma saja usaha ini karna jari-jariku susah mencapainya, pada akhirnya karna 1/2 putus harapan saya pakai satu sumpit mie ayam untuk coba mengeluarkannya. Dengan tempat yang sama bebrapa perlahan kumasukkan sumpit itu pelahan serta sesudah merasa hingga di pisang saya songkel bebrapa perlahan pisang itu karna merasa agak sakit. Pelan-pelan merasa olehku bila pisang itu juga akan keluar lalu tangan kiri saya pakai untuk buka bibir vaginaku agar pisang itu gampang keluar. Serta akhirnya…, telepok…, pisang itu keluar serta terjatuh diantara ke-2 kakiku, lega sekali rasa-rasanya. Saat saya lihat pisang yang telah jatuh itu saya agak geli juga benda itu memiliki bentuk telah tidak karuan serta baunya juga telah tercampur dengan bau vaginaku, 1/2 hari dia ada didalam vaginaku serta membuatku kebingungan 1/2 mati. Lalu saya buang pisang itu serta saya ke kamar mandi untuk bersihkan vaginaku dari sisa-sisa pisang.




Akhirnya aku kapok menggunakan pisang untuk beronani dan kemudian aku berencana untuk membeli sebuah dildo (penis buatan) untuk beronani. Dan aku sarankan buat teman-teman cewek kalau kalian ingin beronani dan akan memasukkan sesuatu benda yang menyerupai penis ke dalam vagina kalian jangan menggunakan pisang. Kalaupun akan menggunakan pisang gunakan yang masih mentah (hijau) karena masih keras dan tidak mudah patah kemudian gunakanlah secara pelan-pelan dan hati-hati agar tidak patah. Dan kalau cairan vaginamu sangat banyak jangan menggunakan pisang meskipun pisang mentah karena cairan yang banyak akan melembekkan pisang itu dan membuatnya cepat patah

Related Posts

saya seringkali beronani dengan mengusap-usap vaginaku yang mungil
4/ 5
Oleh