Birahi Pembantuku Selingkuh Sama Papa Dikamar Mandi Halo, namaku budi. Saat ini saya berusia 23 th. serta tengah merampungkan kuliahku. Yang menginginkan kuceritakan di sini yaitu pengalaman luar biasaku saat masih tetap smp kelas kelas satu dengan pembantuku. Selalu jelas bila dipikir-pikir, pengalamanku itu dapat disebut cukup tidak mungkin berlangsung didunia riil, bahkan juga saya juga mungkin saja juga akan susah yakin kalau ada orang yang bercerita narasi ini padaku. Serta beginilah ceritanya….
Sore itu saya pulang ke tempat tinggal sesudah bermain bola dengan rekan2ku di lapangan sekolah. Ini telah seringkali kulakukan, terlebih sekolahku cukup dekat dengan rumahku serta dapat ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 15 menit. Sesampainya dirumah, saya segera konsumsi makanan yang telah disiapkan ibuku. Sesudah usai makan, orang tuaku menyebutku serta dari suara suaranya kedengarannya cukup perlu..
“Ada apa pa? ”“Duduk sini bentar, ayah sama ibu ingin ngomong dengan anda. ”
“bud, anda kan telah cukup besar saat ini serta telah dapat mengurusi sendiri saat ini. Sebenarnya dahulu ibu anda kerja kantoran sebelumnya melahirkan anda, serta demikian anda lahir ibu berhenti dari pekerjaannya karna ingin mengurusin anda. ”
“Trus pa? ” Jawabku asal..
“ya karna saat ini anda telah smp, ibu ingin bekerja kembali serta nyatanya kantornya ingin menerimanya kembali”
“bagus dong ma, selalu memangnya mengapa pa?? ”
“Ya anda taukan ayah pulangnya senantiasa malem, trus jika ibu anda dah kerja sekali lagi, pulangnya juga malem nanti. Jadi mungkin saja kami bakalan tidak sering berada di tempat tinggal. Trus kelak ayah nyewakan pembantu buat mengurusin pekerjaan tempat tinggal. Tapi, anda tidak keberatan kan?? ”
“Ooh gitu yah. Tapi hari sabtu minggu, ayah sama ibu dirumah kan?? ”“Iya kami dirumah, jadi bagaimana?? Anda tidak keberatan kan bud?? ”“Yaudah, budi tidak keberatan kok. ” Sebenarnya si saya keberatan juga. Umumnya ada ibu tapi tidak ada ayah saja saya ngerasa kesepian juga dirumah. Tapi, daridulu saya memang tidak sempat dapat nolak yang diminta orang tuaku..
“nah gitu dong, nyatanya si budi telah dewasa ya pa?? ” kata mamaku.. “iya nih. Anda tenang saja bud, ayah akan cariin yang cakep agar anda tidak bosen” Kata papaku sembari bercanda..
Akupun turut ketawa, saya sekalipun tidak kebayang pembantu jenis apa yang bakalan kerja di sini. Serta karena dia, saya telah bisa nyaris semuanya pengalaman sex pria dewasa… Besoknya saya pergi sekolah seperti umum, serta agak mengharapkan juga jika pembantu saya tu bener2 cakep. (Terlebih dulu kami tidak sempat miliki pembantu. Hari tersebut pertama kalinya ada orang asing dirumah. Serta itu agak membuatku penasaran juga.)
Sepulang sekolah, saya tidak turut bermain bola seperti umum, saya kepingin cepat2 pulang ke tempat tinggal, karna penasaran.
Sesampainya dimuka tempat tinggal, saya jadi gugup sendiri, serta mengetuk pintu dengan tidak sabar. Demikian pintu terbuka, sesuai sama sangkaanklu pembantu barukulah yanbg membukakan pintunya. Dan… saya agak kecewa juga si, nyatanya tidak secakep yang kubayangkan. Saya ngebayangkan, bagaimana yah jika miliki pembantu kaya bunga citra lestari (tidak mungkinlah, jika cewek secakep itu, terendah jadi barges om-om J).. Huehe, sesudah mengusir lamunanku, saya cermati kembali berwajah, nyatanya lumayan manis juga, serta tubuhnya juga cukup bagus serta agak tinggi. Akupun menyapanya, serta agak berbasa-basi sebentar sembari jalan kedalam tempat tinggal..
Hari-hari pertama si tidak ada yang aneh dengan dia. Saya cukup seringkali memerhatikan dia. Terlebih jika sekali lagi nyapu, ugh pantatnya yang bulat serta menantang itu segera membusung dengan bangganya. Meskipun saya masih tetap kelas satu smp, saya telah seringkali melihat film bokep, jadi telah miliki perbandingan masalah bodi cewek. Meskipun bodinya kalah sama artis-artis bokep itu, tapi cukup membuatku terangsang dengan sebagian tempat badan yang dia kerjakan pada saat sekali lagi kerjakan tugasnya (memang basic otak telah ngeres)..
Namun masih tetap saja, saya sekalipun tidak mengharapkan untuk menyentuh badannya saat itu. Saya cuma sukai memerhatikan dia saat dia sekali lagi bekerja. Nampaknya dia juga dah mengerti tatapanku saat dia sekali lagi bekerja, tetapi dia kelihatannya tidak sangat perduli. Lagian saya Hanya anak berusia 13 th.. Tetapi tanpa ada kusadari sebenarnya dia perduli, serta sepertinya dia juga nikmati saat saya memandangnya dengan nafsu demikian. Seakan-akan dia tengah membuat pertunjukan untukku..
Sesudah sebagian minggu tetap masih seperti umum. Tetapi dia mulai tunjukkan tingkah laku aslinya kemudian. Dia mulai menggunakan baju yang terbuka dirumah. Serta rok yang dipakainya juga begitu pendek walaupun tidak ketat. Tetapi itu malah buat roknya mudah terungkap serta terlihatlah celana dalamnya.
Pertama kalinya saya memandangnya saat dia tengah nonton tv di ruangan dapur (papaku beli tv itu spesial untuk pembantu agar dia tidak bosen), serta kelihatnnya dia tidak berupaya menutupinya, meskipun beberapa terang saya berdiri dimuka dia serta lihat celana dalamnya.
Saya bener terpaku waktu itu, karenanya pertama kalinya saya lihat badan wanita dibalik roknya dengan segera. Terlebih dirumah sendiri. Wajahku merasa panas serta jantungku berdegup kencang, serta sikapku begitu kikuk jadinya. Serta tak tahu mengapa dia cuek-cuek saja, jadi tempatnya makin menantang. Kakinya diangkat samping ke kursi serta yang samping sekali lagi dbuka lebar ke samping. Serta makin jelaslah tampak pahanya yang mulus serta terlebih celana dalamnya. Cukup lama juga saya mondar-mandir dimuka dia. Tetapi kemudian saya kembali pada kamar karna saya takut dia geram…
Sesampainya di kamar, saya masih tetap selalu keikiran peristiwa barusan. Pada akhirnya karna tidak tahan sekali lagi, saya mengambil keputusan untuk beronani di kamar mandi. Serta nyatanya di kamar mandi ada benda yang barusan saya saksikan. Baju kotor pembantuku itu bergantung di kamar mandi. Dengan tidak sabaran saya mulai mencari serta kutemukan juga celana dalam kotor pembantuku itu.
Dengan nafsu yang tidak tertahankan saya mulai mendekatkan celana dalam itu ke wajahku. Kutempelkan di wajahku serta kuhirup dalam-dalam aromanya. Saat itu juga bau-bau asing menyerang penciumanku.
Kucium juga sisi yang menutupi pantatnya. Wanginya betul-betul memabukkan, menginginkan rasa-rasanya saya menjilati anusnya sehari-hari. Tangankupun mulai mengocok-kocok penisku. Kujilati sisi yang menutupi anusnya dengan nafsu. Saat itu saya betul-betul mengharapkan ada kotoran yang melekat di celana dalam itu.
Maniku keluar lebih cepat dari umumnya. Lantas akupun mulai menciumi pakaiannya. Kuhirup aroma badannya, ketiaknya serta bau keringatnyapun mulai membiusku. Saya dah mulai terobsesi sama dia. Walau sebenarnya terlebih dulu saya cuma seneng memandanginya aja…
Sesudah senang hirup semuanya bau yang berada di baju kotornya saya juga mulai mandi serta bersihkan tubuhku.
Sesudah usai serta saat akan keluar, saya kaget bukanlah kepalang. Nyatanya pintu kamar mandi tidak kututup. Saya baru teringat, kalau barusan saya lupa tutup pintu serta segera ambil baju kotor pembantuku itu. Serta kamar mandi itu pintunya di ujung, jadi jika lupa nutup pintu serta tidak ngeliat ke belakang, kita dapat tidak sadar jika kita lupa nutup pintu. Serta yang lebih buat cemas nyatanya dari barusan pembantuku sekali lagi nyapu ruangan tamu, serta pintu kamar mandi itu memanglah menghadap ruangan tamu.
Aku baru sadar kalo dari pertama tadi emang ada suara-suara kayak orang lagi beres-beres gitu, tapi karena kupikir pintunya dah kukunci aku nyantai-nyantai aja. Dan dirumah memang gak ada orang selain kami berdua. Artinya dia bisa ngeliat dengan jelas kegiatan aku dari pertama tadi…
Aku pun jalan dengan gugup dan muka tertunduk. Trus tiba-tiba dia ngomong sama aku…“Udah siap mandinya dek??”“Eh u..udah kak.” Jawabku dengan gugup..“Kamu kaya cewek aja mandinya lama banget. Tadi kaka nungguin juga di depan pintu, eh rupanya masih lama mandinya..” katanya dengan senyum penuh arti..
Damn!!!, artinya, dia tau aku ngapain aja di dalam. Atau begitulah bayanganku. Akupun gak menjawab apa-apa dan hanya berlari ke kamar. Aku sempet kepikiran juga arti senyumannya itu. Apa dia bermaksud mengatakan kalo dia gak keberatan aku ngelakuin itu??? Atau dia punya maksud lain???? Halah, pikiran anak smp mang belum nyampe ke hal-hal yg seperti itu. Dan aku tetap aja ketakutan dia bakal marah…
Sejak itu, aku sering bgt berlama-lama di kamar mandi, menikmati pakaian kotor pembantuku. Aku selalu masuk kamar mandi setelah dia mandi. Dan pakaian kotornya masih anget, dan aromanya masih kuat. Pernah aku dapet bajunya yang basah sama keringat. Aah nikmat banget keringatnya yang asin itu. Dan lagi-lagi aku ngerasa aneh, kenapa dia gak nanya ke aku, kenapa aku selalu masuk setelah dia mandi. Yah mungkin dia udah tau gara-gara yang pertama kali itu, tp tetep aja aku gak ngerti kenapa dia gak marah.
Kegiatan ngintip celana dalam dia pun masih aku lakukan. Bahkan walaupun dia tau aku lg ngeliatin cdnya, dia cuek-cuek aja. Belakangan aku tau dia sengaja. Keliatannya dia emang suka mamerin tubuhnya gitu. Aku tau hal ini karena setelah beberapa bulan dia bekerja, aksi pamernya semakin menggila. Dia keluar kamar hanya dengan memakai celana dalam dan bra, dan mulai bekerja seolah gak ada kejadian apa-apa. Waktu ngeliat dia aku kaget setengah mati. Sampe-sampe aku bengong gitu. Dia malah cuek-cuek aja, gak lupa melempar senyum ke aku ketika berpapasan. Dan hari itu aku ngikutin dia terus. Pokoknya, dia lagi nyapu, lagi nonton, lagi beres-beres, aku pasti ikut. Dia juga (lagi-lagi) cuek-cuek aja. Tp, tetep aku gak berani mencoba menyentuh tubuhnya. Aku takut dia marah, terus minta berhenti.
Paling asyik tu waktu dia lagi nyapu kamarku, pantatnya yang nunggging di ruangan sempit itu, semakin terlihat menantang karena cuma dibungkus celana dalam. Apalagi kelihatannya cdnya agak lembab gara-gara keringat. Waktu itu aku lagi baca komik di kamar. Trus entah kenapa dia lama banget ngeberes-beresin kamarku. Padahal kamarnya kecil trus barang-barangnya juga dikit. Trus waktu udah selesai, dia gak langsung keluar kamar. Dia malah duduk di tempat tidurku, katanya si dia mau istirahat sebentar. Tp yang didudukinnya ternyata bantalku, dan lama juga dia disitu. Begitu dia pergi, aku langsung menciumi bantalku. Dan aroma pantatnya pun tercium . Ingin rasanya didudukin pantatnya di wajahku. Dan ternyata impianku itu kejadian esoknya…
Waktu itu kami lagi nonton tv di dapur. Seperti biasanya dia hanya mengenakan cd dan bra. Karena hari itu di sekolah ada pelajaran olahraga, badanku udah kecapean, dan kepingin istirahat. Tapi aku gak mau melewatkan saat-saat bersama dia. Jadi, karena dia liat aku terus-terusan nguap, dia nawarin untuk tiduran di pangkuan dia. Tanpa basa-basi langsung kuterima tawarannya.
Pahanya terasa hangat dan mulus di pipiku. ‘adik’ kecilku langsung bangun gara-gara itu. Akupun langsung pura-pura tertidur dan membalikkan badanku. Sehinggga sekarang aku tiduran mengahadap ke perutnya dia. Baru kali ini aku bisa ngeliat celana dalamnya dalam jarak sedekat ini. Aku bener-bener udah horny. Dan, pelan-pelan bibirku mulai mencoba menyentuh pahanya. Sentuhan pertama berhasil membuatku melayang. Pahanya teras hangat dan harum…
Kejutan yang kudapat gak berhenti sampai di situ. Ketika itu tiba2 hpnya yang di letakkan di meja sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya di sofa. Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata, ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah kedua lutunya. Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku. Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, kalo dia pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur. Aaah,, aku bener-bener serasa di surga. Kuhirup dalam-dalam aroma pantatnya…
Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia berusaha menahan suaranya. Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas. Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan desahan kecil tertahan.
Sepertinya dia udah ‘keluar’. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal mengalamin yang lebih menarik lagi…Sejak itu, aku selalu berusaha menyentuh pantatnya, dan membuatnya seolah-olah gak sengaja. Tetap aja aku gak berani menyentuhnya dengan terang-terangan. Kadang-kadang aku lewat-lewat di belakangnya, atau meletakkan tanganku di tempat dia akan duduk, dan kelihatannya dia juga gak perduli walaupun dia sedang menduduki tanganku…
Seminggu kemudian, dia melakukan hal yang lebih gila lagi. Dia udah gak memakai apapun lagi di badannya. Walaupun gak setiap saat (mungkin dia takut masuk angin ;). Tapi, ketika dia bekerja, dia tetap dalam keadaan bugil. Bukan itu aja, kalo dia ke kamar mandi juga udah gak pernah menutup pintu lagi.
Sehingga, apapun kegiatannya di kamar mandi kelihatan dengan jelas dari luar…Aku langsung menunggu dia nyapu ke kamarku, supaya bisa melihat lebih dekat. Dan setengah jam kemudian dia masuk kamarku., dan mulai membereskannya. Dan ketika dia nungging, terlihat jelasalah anusnya yang indah itu.
Ingin rasanya menjilati anusnya itu setiap hari, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di sekeliling anusnya, uugh.. Lalu tiba-tiba dia menghadap ke aku yang sedang tiduran di tempat tidur, lalu berkata..
“Dek, kakak cape nih. Numpang duduk bentar yah??”“Eh? Yaa.. udah kak boleh”Lalu dengan terkejut kusadari, dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku. Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku.anusnya menempel tepat di bibirku. Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan lembut.perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya. AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia pun mulai bergerak liar di atasku.Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus kontolku. Yang kiri sedang sibuk bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai kenikmatan…“aaaaah,, budi jilatin terus anus kakak. Ah ayo sayang..” Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme…“Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu” katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda. Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut terkena ciumannya.Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan itu.Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas. Aku hanya diam aja menikmati segala perlakuannya padaku. Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya ladi…Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah kontolku yang masih kecil mungil ini. Dan dia membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang. Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar..“Kaak, adek udah mau keluar nih” kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia maniku di ujung kontoltku. AAh rasanya sangat nikmat…“Gimana?? Kamu puaskan??”“Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin kakak.” Kataku tanpa malu-malu lagi…“Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu?” Aku agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang berkata-kata jorok seperti itu…“Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin kakak aja??” Katanya dengan tatapan penuh nafsu..“Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, ‘kaak, adek pengen ngentot ya??”“Iyaa kak..”“Coba bilang dong” pintanya…“Kaaak, adek pe..pengen ngentot jawabku dengan gugup…“Naah, gitu yah bilangnya. Ntar kakak entotin kamu.”“i…iya kak.”Lalu karena aku sudah cape, akupun tertidur sambil berpelukan dengan dia. Kami udah kaya suami istri aja…Sejak itu, kami sering melakukan itu lagi. Dan kalo kami gak sedang ber‘main’ pun dia tetap aja gak memakai bajunya. Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia, kotorannya pun bisa membuatku terangsang.Hampir tiap hari aku minta dia mengencingiku. Kadang kutelan semua kencingnya sampai gak bersisa. Setelah bosan dengan kencingnya, tainyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia harus memberitahuku dulu.Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami selalu berhati-hati agar kencing atau tainya gak berceceran. Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan tainya sendiri, lalu setelah itu acara berciuman kamipun jauh lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran…Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak normal. Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 13 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.kadang-kadang kalo ortuku nginap di rumah nenek (waktu itu nenekku udah sakit-sakitan jadi ortuku nginap diasana buat ngejagain) sampe seminggu, dia mengajak temennya menginap, dan kami bertiga melakukanhal-hal yang sangat liar, bahkan adik perempuannya sendiripun (adiknya waktu itu berumur 16 tahun, terus ruypanya dia sering menceritakan apa aja yang udah kami lakukan, dan ternyata suati kali adiknya mengatakan bahwa dia penasaran dan kepingin nyobain main dengan anak-anak) diajaknya ikut bergabung dengan kami. Dia bekerja selama 4 tahun di rumahku, dan itu adalah 4 tahun terindah sepanjang hidupku……
Birahi Pembantuku Selingkuh Sama Papa Dikamar Mandi
4/
5
Oleh
Unknown