Buruh Bangunan meremas payudara gw sekeras-kerasnya Perkenalkan nama gw Tiwi, gw mempunyai kulit putih mulus serta walaupun tidaklah terlalu tinggi bahkan juga sedikit mungil (152 cm), tetapi badan gw begitu Sexy dengan dua buah payudara memiliki ukuran 34C yang sedikit kebesaran dibanding ukuran badan gw! Hingga sekarang ini sesungguhnya gw sedikit bingung bagaimana mulai narasi seks dewasa pemerkosaan ini. Namun butuh anda kenali kalau yang gw katakan ini betul-betul berlangsung pada diri gw! cerita seks riil gitu gan! Sekarang ini gw berumur 22 th. serta telah menikah. Gw hingga sekarang ini masih tetap kuliah di satu perguruan tinggi di Depok Semester lima. Gw menikah dengan suami gw Bang Zukri yang lebih tua 8 th. dari gw karna dijodohkan oleh orang-tua gw ketika gw masih tetap berumur 20 th. serta barusan masuk kuliah. Tetapi gw begitu menyukai suami gw ini. Demikian halnya suami gw yang begitu sangat menyukai gw.
Karna gw dilahirkan dari keluarga yang patuh agama, jadi gw juga seseorang yang patuh agama. Sesudah pernikahan memijak umur 1 th., suami gw oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah bogor. Jadi sarana, kami diberi satu tempat tinggal sederhana di komplek perusahaan. Jadi seseorang istri yang patuh, gw menurutinya geser ke tempat itu. Komplek rumah gw nyatanya masih tetap kosong, bahkan juga di blok tempat gw tinggal, baru ada tempat tinggal kami serta satu tempat tinggal sekali lagi yang ditempati, itu juga cukup jauh letaknya dari tempat tinggal kami.
Karna tempat tinggal kami masih tetap begitu asli kami belum juga mempunyai dapur, hingga bila kami ingin memasak gw mesti memasak di halaman belakang yang terbuka, keunikan tempat tinggal sederhana. Pada akhirnya suami mengambil keputusan untuk membuat dapur serta ruangan makan di sisa tanah yang tersisa, kebetulan ada seseorang tukang bangunan yang tawarkan jasanya. Karna kami tidak terasa mempunyai barang bernilai, kami meyakini mereka kerjakan dapur itu tanpa ada mesti kami tunggui, suami tetaplah pergi ke kantor sedang gw tetaplah kuliah.
Hingga satu hari, gw tengah libur serta suami gw tetaplah ke kantor. Pagi itu sesudah mengantar Bang Zukri hingga ke depan gerbang, gw juga masuk ke tempat tinggal. Sesungguhnya perasaan gw sedikit tidak enak dirumah sendirian karna lingkungan kami yang sepi. Hingga saat sebagian waktu lalu Om Wahya serta dua orang rekannya datang untuk melanjutkan kerjanya. Dia terlihat cukup terperanjat lihat gw berada di tempat tinggal, karna gw tidak katakan terlebih dulu kalau gw libur.
“Eh, kok Buk Tiwi tidak pergi kuliah..? ”“Iya nih Om Wahya, sekali lagi libur.. ” jawab gw sembari membukakan pintu tempat tinggal. “Kalo gitu gw ingin meneruskan kerja di belakang Neng.. ” tuturnya. “Oh, silakan..! ” kata gw.
Selang beberapa saat mereka masuk ke belakang, serta gw ambil satu majalah untuk membaca di kamar tidur gw. Tetapi saat barusan gw ingin menuju tempat tidur, gw saksikan lewat jendela kamar Om Wahya tengah ganti bajunya dengan baju kotor yang umum dipakai waktu bekerja. Serta alangkah terkejutnya gw melihat bagaimana Om Wahya tidak memakai baju dalam. Hingga gw bisa lihat dengan terang otot badannya yang bagus serta yang paling perlu kontolnya yang begitu besar bila dibanding punya suami gw.
Gw saat itu juga terkesima hingga tidak sadar bila Om Wahya juga melihat gw. “Eh, ada apa buk..? ” tuturnya sembari memandang ke arah gw yang tetap dalam kondisi telanjang serta gw saksikan kontol itu mengacung ke atas sehing tampak semakin besar sekali lagi. Gw terperanjat serta malu hingga cepat-cepat tutup jendela sembari nafas jadi terengah-engah. Saat itu juga diri gw diliputi perasaan aneh, belum juga sempat gw lihat lelaki telanjang terlebih dulu terkecuali suami, bahkan juga bila tengah terkait seks dengan suami gw, suami masih tetap menutupi badan kami dengan selimut, hingga tidak tampak semuanya badan kami.
Gw coba mengalihkan persaan gw dengan membaca, namun tetaplah saja tidak bisa hilang. Pada akhirnya gw putuskan untuk mandi dengan air dingin. Cepat-cepat gw masuk ke kamar mandi serta mandi. Sesudah usai, gw baru sadar gw tidak membawa handuk karna barusan tergesa-gesa, sedang baju yang gw gunakan telah gw basahi serta penuh sabun karna gw rendam. Gw bingung, tetapi pada akhirnya gw putuskan untuk lari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat serta beberapa tukang bangunan berada di halaman belakang serta pintunya tertutup. Gw percaya mereka akan tidak lihat, serta gw juga mulai lari ke arah kamar gw yang pintunya terbuka.
Tetapi baru gw juga akan masuk ke kamar, badan gw menabrak suatu hal sampai terjatuh. Serta alangkah terkejutnya, nyatanya yang gw tabrak itu yaitu Om Wahya. “Maaf Buk.., barusan gw mencari Buk Tiwi tapi Buk Tiwi tidak berada di kamar. Baru gw ingin keluar, eh Buk tiwi nabrak gw.. ” tuturnya dengan enjoy seakan tidak lihat bila gw tengah telanjang bulat. Gw demikian malu berusah bangkit sembari mentupi dada serta sisi bawah gw.
Tetapi Om Wahya selekasnya menangkap tangan gw serta berkata, “Nggak usah malu Neng.., barusan Buk juga telah ngeliat miliki gw, gw tidak malu kok.. ”“Jangan Pak..! ” kata gw, tetapi Om Wahya jadi mengangkat gw ke arah halaman belakang menuju dua orang rekannya. Gw berupaya memberontak serta berteriak, tapi Om Wahya dengan santainya jadi berkata, “Tenang saja Buk.., disini sepi. Nada teriakan Buk tidak akan ada yang denger.. ” Lihat badan telanjang gw, ke-2 rekan Om Wahya selekasnya bersorak kegirangan. “Wah, bagus benar ni tetek.. ” kata yang satu sembari membetot serta meremas payudara gw sekeras-kerasnya. ”Tolong janganlah perkosa gw, gw tidak bakalan lapor siapa-siapa…” kata gw. “Tenang saja deh anda nikmati aja…” kata rekan Om Wahya yang tubuhnya sedikit gendut sembari tangannya meraba bulu kemaluan gw, tengah Om Wahya masih tetap memegang ke-2 tangan gw dengan kencang.
Sesaat kemudian gw saksikan ketiganya mulai melepas baju mereka. Gw lihat sebagian badan mereka yang mengkilat karna keringat serta kontol mereka yang mengacung karna nafsunya. Secara cepat mereka membaringkan badan gw diatas pasir. Lalu Om Wahya mulai menjilati kemaluan gw. “Wah.., memeknya wangi loh.. ” tuturnya. Gw selekasnya berontak, tetapi ke-2 rekan Om Wahya selekasnya memegangi ke-2 tangan serta kaki gw. Yang botak memegang kaki, sedang yang gendut memegang ke-2 tangan gw sembari mengisap puting susu gw. Sesaat kemudian Om Wahya mulai mengarahkan kontolnya yang besar ke lubang memek gw. Serta nyatanya, yg tidak gw sangka terlebih dulu, rasa-rasanya nyatanya begitu nikmat. Betul-betul berlainan dengan suami gw. Tetapi karna malu, gw selalu berontak hingga Om Wahya mulai mengoyangkan kontolnya dengan pergerakan yang kasar, tapi tak tahu mengapa gw malah terasa kesenangan yang mengagumkan, hingga tanpa ada sadar gw berhenti berontak serta mulai ikuti irama goyangnya.
Lihat itu ke-2 rekan Om Wahya tertawa serta mengendurkan pegangannya. Mendengar tawa mereka, gw sadar tetapi ingin memberontak sekali lagi gw terasa tanggung, hingga yang berlangsung yaitu gw tampak seperti tengah berpura-pura ingin berontak tetapi walaupun dilepaskan gw tetaplah tidak berupaya melepas diri dari om wahya.
Selang beberapa saat Om Wahya membalikkan badan gw dalam tempat doggie tanpa ada melepas kepunyaannya dari kemaluan gw. Lihat itu, tanpa ada dikomando si gendut segera memasukkan kontolnya ke mulut gw. Gw berupaya berontak, tetapi si gendut menjambak gw dengan keras, hingga gw menurutinya. Gw betul-betul alami sensasi yang mengagumkan, hingga sebagian waktu lalu gw alami orgasme yang mengagumkan yang belum juga sempat gw alami terlebih dulu. Badan gw jadi lemas serta jatuh tertelungkup. Tetapi nampaknya Om Wahya belum juga usai, hingga genjotannya dipercepat hingga lalu dia menjangkau kelimaks serta memuntahkan spermanya kedalam rahim gw.
Begitu Om Wahya mencabutnya, si botak langsung memasukkan kemaluannya ke dalam milik gw tanpa memberi waktu untuk istirahat. Tidak lama kemudian si gendut mencapai kelimaks, dia menekan kemaluannya ke dalam mulut gw dan tanpa aba- aba, langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut gw. Banyak sekali spermanya yang gw rasakan di mulut gw, namun ketika gw hendak membuang sperma itu, Om Wahya yang gw lihat sedang duduk beristirahat berkata.“Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumur-kumur mani itu yang lama… pasti nikmat… ha.. ha.. ha..”Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, gw menurutinya berkumur dengan seperma itu. Sementara si botak terus mengocok kontolnya di dalam kemaluan gw, gw melihat Om Wahya masuk ke dalam rumah gw dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang gw beli tadi pagi untuk gw masak serta sebuah kalung mutiara imitasi milik gw. Tidak berapa lama kemudian si botak mencapai kelimaks dan gw pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut. Melihat temannya sudah selesai, Om Wahyamenghampiri gw sambil memaksa gw kembali ke posisi merangkak.
“Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan ini..” katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam vagina gw. Tentu saja gw terkejut dan berusaha memberontak, tetapi kedua temannya segera memegangi gw. Dan tidak lama kemudian, “Bless..!” terong itu masuk 3/4-nya ke dalam vagina gw. Rasa sakitnya benar-benar luar biasa, sehingga gw menggoyang-goyangkan pantat gw ke kiri dan kanan. “Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha… ha… ha…” kata si tukang bangunan.
“Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..!” kata si tukang bangunan. Dengan perlahan gw merangkak, dan ternyata rasanya benar-benar nikmat.Karena rasa geli-geli nikmat itu, sedikit-sedikit gw berhenti, tetapi setiap gw berhenti dengan segera mereka mencambuk pantat gw. Tidak berapa lama gw mencapai kelimaks, melihat itu mereka tertawa. Om Wahya kemudian menghampiri gw, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus gw.
Gw kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!” Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata. “Sekarang kamu maju pelan-pelan..” Dan ketika gw bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus gw sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan gw sampai kemudian mereka siap memperkosa gw lagi berulang-ulang sampai sore hari, dan anehnya setiap mereka kelimaks gw pun turut orgasme dengan arti gw menikmati diperkosa.
Malam harinya ketika suami gw pulang, gw sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepadanya, ga tau entah kenapa!mungkin saking nikmatnya ngentot bareng 3 buruh bangunan sehingga pemerkosaan tersebut terus terjadi berulang-ulang setiap gw sedang tidak kuliah. Dan setiap memperkosa, buruh bangunan ini selalu menyelingi dengan mengerjai gw dengan cara yang aneh-aneh, dan itu berlangsung sampai dapur gw selesai dibangun! Sunguh nikmatnya diperkosa buruh bangunan lho tubuh mereka kekar dan tenaga meraka sangat kuat dalam melakukan hubungan sex! Patut kalian coba lho tapi gw ga tanggung akibatnya! Hihihihi… salam cerita sex dewasa!
Buruh Bangunan meremas payudara gw sekeras-kerasnya
4/
5
Oleh
Unknown