Minggu, 28 Januari 2018

Sex Remaja Cerita indah untuk teman Kayaknya asyik banget

Sex Remaja Cerita indah untuk teman  Kayaknya asyik banget Namaku Kasan saya miliki cerita indah pada th. 1979. Umur saya bisa disebut masih tetap cukup muda untuk mengetahui yang namanya bercinta. Saya baru berusia 13 th.. 


Saya memiliki seseorang tetangga cewek dia bernama Ita. Dari bentuk badannya bisa ditanggung semuanya lelaki yang memandangnya pastinya akan berdecak mengagumi akan. Semlohai kata orang. Dia tingginya yaach kurang lebih 155 cm, serta berat 48, pokoknya ideallah. Lebih baik sekali lagi nyatanya payudaranya wah ukuran gedhe (king size). Berwajah lumayan tidak beberapa buruk sangat meskipun tidak berkategori cantik juga sich, tapi bodinya begitu semlohai, bahenol kata cowok-cowok yang memandangnya. Tiap-tiap cowok pingiin dekat sama si Ita. Beragam usaha dikerjakan oleh sebagian cowok, engga ada yang berhasil mendekatinya. Cuma heran saya itu, nyatanya dia ada perhatian sama saya, maklumlah tetangga dekat serta cukup handsome sekali lagi, hingga berikut kemenangan saya. 





Satu waktu saat dia tengah mandi di sumur lumrah sajalah karna orang desa engga miliki kamar mandi, saya cocok ada di dekat sumur itu, jadi peluang untuk saya untuk melongok badannya. Nyatanya betul-betul wah, payudaranya, tengah-tangah pahanya yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus serta pinggulnya bak vespa! Saya begitu semangat mengintip dia mandi, karna asiknya dia mandi engga tahu apabila kuperhatikan. Oh begitu bahenolnya dia, lebih dari bintang film India. Bahkan juga Ratna Sari Dewi juga kalah jadi madame de syuga, Ita layak memperoleh julukan madame de syurga. Ini sesudah kejadianku dengannya yang cukup asik hingga menginginkan saya sharing narasi.., pengin tahu? terusain ajaa. 





Satu hari, hujan rintik-rintik. Dia narasi apabila dia pingin ditemani di tempat tinggalnya karna semuanya anggota keluarganya tengah pergi ke tempat neneknya yang baru hajatan. Umumnya tiap-tiap dia sendiri tentu minta sayalah yang temani di tempat tinggalnya. Sempat waktu saya tengah berupaya mendekati serta mencapai badannya, ee dia teriak, serta sayapun tidak berhasil menjamah badan semlohainya itu. 





Saya pamit pada orangtua saya serta nyatanya diperbolehkan tidak ada keraguan apa-apa. Waktu itu jam dua siang, tapi cuaca yang mendung terlihat seperti telah jam enam petang. Dengan suka hati saya masuk ke tempat tinggalnya lantas pintu saya kunci gunakan palang kayu. “Lho kok dikunci? ” dia bertanya” Ya.. agar amanlah, soalnya saya kan masih tetap kecil, kelak bila ada maling saya takut hingga agar engga ada orang yang lain masuk.. yaa.. kukunci saja. Engga apa-pa khan? ” komentarku. ” Iya.. ya.. telah duduk dahulu saya tidak buat minum ” sahutnya” Wah terima kasih ” jawabku. Jadi dia juga buat minuman serta saya sudah menyiapkan satu buku porno yang saya bisa dari rekan sekolah SMPku. Serta awalilah saya membaca dengan diterangi lampu teplok. “San, Kau baca apa sih? Sepertinya asik banget. ” demikian ucap Ita sembari mendekatikiu dengan membawa satu gelas kopi panas. “Boleh dong saya turut membaca? ” tanyanya. ” Wah ini bacaan cowok je. Cewek endak bisa kelak ndak semaput.. ” 





Saya pancing agar penasaran. Dia terdiam waktu itu, tapi menjulurkan kepalanya ke arahku. Dahulu sempat dia itu kupegang payudaranya saja, dia berteriak serta memaki-maki, jadi saat ini supaya dia tidak berteriak apabila kupegang, jadi saya bikin penasaran dahulu. “Kasih doong, masak sich pelit sangat.. ” dia berkata. “Okelah bisa kau baca.. tapi prasyaratnya janganlah jauh-jauh dari saya.. ” kataku“Mengapa? ” bertanya Ita“Eh, ngga apa-apa kok. ” jawab saya bingung ingin menerangkan. 





Lantas dia juga mulai membaca. Dia kaget saat membaca ada adegan yang syuur, tapi nyatanya dia masih tetap meneruskan bacaannya. “Wah-wah-wah, peluang nih..? ” fikir saya dalam hati. Tapi saya telah suka sekali, terlebih saya lihat Ita mulai sesak napasnya. Mukanya bersemu merah sinyal berahi mulai menjangkiti dianya. Saya yang telah mulai sejak barusan terikut sedikit birahi segera menyenggolkan tangan saya pura-pura ingin ambillah gelas ke payudaranya. ” Aaahh ” Ita merintih. Saya tidak jadi ambillah gelas tapi jadi parkir di bukit indah itu, yang tempo hari saat saya pegang dia berteriak, tapi saat ini jadi merintih. 





Mendadak saja Ita segera mendekatiku serta selekasnya tempelkan tubuhnya pada tubuhku. Yach telah automatis saya juga akan merespon juga donk. Tanganku semakin aktif menelusuri bukit yang king size itu. Lalu kubuka kancing pakaian atasnya yang ada di punggung sembari memeluk dadanya. Ita semakin merintih, saat puncak bukit itu tertekan dadaku. Saya semakin leluasa buka pakaiannya, bra-nya serta.. payudaranya selekasnya menyembul sang king size, jadi bibirkupun mendekat serta mengulum puncak king size indah itu. ” Mmm “” Hhh! Hhh! Hhh! ” napasnya semakin memburu, serta bukunya telah jatuh. Tangan saya mulai lebih berani sekali lagi menelusuri semua lekuk badannya dari dada, perut, pinggul. Lantas ke depan. Kuselusupkan ke CDnya yang telah kendor. Ita semakin merintih, terutama pada saat jariku meremas bulu halus yang tempo hari terlihat. Ita semakin menggelinjang, dengan selekasnya kubuka semua bajunya, sembari kubimbing berdiri, karna tingginya sama, jadi selekasnya saat berdiri pelukanku pas pada dua bukit kembarnya itu. 





Ita kuajak jalan ke amben yang di dekat kursi barusan. Sambil jalan benar-benar begitu nakal tangan serta bibir saya. Bibir mengulum bibir Ita, tangan meremas bukit indah Ita serta tangan satunya bermain di rimba yang halus itu. Demikian Ita kududukkan di amben jadi saya sambil nyopoti kaus yang kupakai, celana serta CD-ku sekalian tanganku nyomoti bukit indah itu, pokoknya refleklah saudara-saudara! 





Tanpa ada sadar tangan saya coba melepaskan CD paling akhir Ita, Dia semakin melenguh panjang pendek” Hhhss, hhss, hhss. “Akhirnya kami berdua bugil gil. Lantas saya selalu bermain dengan bukit indah di bibir serta tangan satu meranjah-ranjah rimba halus itu, sesaat tangan beda menghimpit, memilin, mengelus pokoknya apa sajakah dikerjakan yang perlu tidak buat sakit dahulu. “Uhg ugh uhg ugh” Keluh Ita saat satu jariku menyentuh jari kecil pada belahan diantara pahanya. Saat ini dia tidak memaki sekali lagi, tapi melenguh-nguh-nguuh! 





Badan mulusnya saat ini bersimbah keringat, rambutnya yang terurai panjang menaikkan gairah, tapi bau keringatnya waoow, orang desa sich, jadi tanganku yang satu lalu mencari-cari botol minyak wangi yang memanglah barusan telah kusiapkan. Lantas sert.. sert. Kusemprot dahulu dengan minyak wangi badannya, hingga seger serta wangii. Selanjutnya tanganku melakukan aktivitas sekali lagi. Tapi nyatanya ada penolakan dari Ita. ” San.. telah San tolong telah san, janganlah diteruskan ” tuturnya. ” Ah.. masak saya mesti tidak berhasil sich nikmati badan indah yang telah dalam dekapan ini? ” batinku. ” Bagaimana langkahnya ya? “Ita telah mengepitkan pahanya rapat sekali, tapi dia masih tetap ada dibawah saya, jadi sayapun nyessel banget mengapa barusan gunakan semprot-semprot dahulu. 


Dengan sisa semangat yang masih menggebu saya peluk Ita erat-erat, puncak bukit kecoklatannya saya kulum lagi, lidah saya mainkan di situ, dan Ita mengerang halus, maka saya makin bersemangat. Tangan satu mulai menelusup ke tengah-tengah pahanya yang sudah dikepit itu, ah susah sekali menerobos kepitan itu. Lama-kelamaan bibir saya yang aktif itu ada gunanya ternyata. Pahanya makin melemah dan jariku berhasil menerobos kembali pada belahan diantara hutan halusnya itu. Ita mengerang lagi” Ohh.. jangngngan ..” tapi tangannya memeluk tubuhku erat sekali.Ketika jariku menerobos lebih dalam lagi maka tangan Ita kini sudah berada pada pinggulku menarik ke arah selangkangannya.


Kini dengan mudah kusibakkan paha mulus itu. Jariku bisa dengan leluasa memainkan perannya dan saat menyentuh lubang maka jari itu bermain lebih lincah, sehingga Ita melenguh lagi.” Oohh.. tolong jangngngaann “Kudapati jari itu sudah basah lendir kini, aku heran kok banyak lendirnya ya? Ita melenguh lagi” Oohh jangngngaann .. ” Kupikir isyarat agar aku jangan lama-lama lagi, maka serta merta kudekatkan selangkanganku dengan laras panjang yang membara dan kini mulai menyentuh belahan paha itu. Hangat kurasa kena lendir yang banyak. Lalu mulailah saya sibakkan lebih lebar lagi paha mulus itu dan kepala itu mulai menyelusup diantara dua belahan. Hangat, licin-peret, lunak sekalli terasa, dann Jess laras itu kini menusuk belahan padat kenyal.” Ohh ” bersamaan kami berdua memekik. Saya memekik keenakan, Ita memekik juga enak bercampur sari, dangdut, keroncong, perih, ngilu dll (katanya kemudian setelah acara kami ini selesai).


Saya terdiam beberapa saat kubiarkan laras panjang itu menyoblos masuk dan makin masuk dan makin ambles.. bless.” Aduh! ” Ita berteriak ketika tercoblos laras lunak tapi kenyal itu.Ada lelehan dingin terasa mengaliri batang itu, tapi sedikit demi sedikit kutekankan pada tempat paling lunak sedunia itu bagi batang larasku ini. Seluruh batang sudah tertanam dan berdenyut-denyut, rasanya pinginn sekali bergerak-gerak, tapi rasa enak itu muncul dan ketika denyutan laras itu makin mengeras, Ita terpekik” Iiih .. ” setelah sekian lama akhirnya dialah yang memulai gerakan pada pantatnya ternyata sudah tidak sakit lagi dan mulai menikmati arti terobosan batang laras yang perkasa, kenyal, lunak hangat dan berdenyut itu.


Gerakan-gerakan kami makin liar hingga kami berdua semakin basah oleh keringat. Akhirnya terjadi pelukan yang sangat kencang dari Ita, bersamaan dengan itu kemudian pucuk larasku terasa sangat ngilu dan saya merasa melepas sesuatu dari pucuk itu .” Aahh! ” Ita terpekik lagi, ketika semprotanku melanda rahimnya.Saya terjelepok dalam pelukan hangat tubuh semlohai itu. Pahanya yang seperti buah labu putih panjang dan halus seperti balon mau meletus, kimi sedang mengepit erat pahaku, dan celah diantara paha itu kini menjepit kuat sekali laras panjang rudalku. Ada rasa berdenyut-denyut dari pangkal laras sampai ke ujung yang diliputi oleh selimut empuk dinding celah gua Ita itu.


Kami berdua melepas napas panjang keenakan dan yang paling puas adalah saya telah berhasil manaklukkan singa betina nan buas yang kini telah jinak dalam pelukanku, sementara mulutnya dengan lahap menelan daging mentah dan segar serta kenyal punyaku. Pokoknya siip lah! Sangat menyejukkan hati dan menenteramkan jiwa ketika pelukan kami semakin erat dan daging kenyal terus terselip di lorong gua basah nan nikmat.


Permainan ternyata dilanjutkan lagi sampai tiga babak sehingga waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 sore. Hujan turun makin lebat, tetapi kami berdua yang tanpa selembar benangpun tidak merasakan dingin bahkan panas membara dan bergeloraa. Berkali-kali Ita memekik-mekik Permainan berakhir ketika kami tertidur dan malam hari terbangun kedinginan tanpa ada lembaran kain yang menutupi tubuh kami. Untunglah seluruh keluarga Ita tidak pulang karena hari hujan dan ternyata Ita terbiasa sendirian di rumah.


Tahu kayak begini udah tak kerjain dulu-dulu tanpa harus ada acara tip-ngintip segala. Ternyata enaknya engga ada dijual di toko manapun juga. Sekian..

Related Posts

Sex Remaja Cerita indah untuk teman Kayaknya asyik banget
4/ 5
Oleh