Minggu, 28 Januari 2018

Dessy Namaku nikmatnya melakukan oral seks

Dessy Namaku nikmatnya melakukan oral seks Namaku Dessy, 23 th.. Saya saat ini tinggal di Jakarta. Beberapa orang menyebutkan kalau saya begitu cantik, walaupun saya tidak terasa sekian. Saya dilahirkan di satu keluarga yang umum saja. Bapak serta ibuku bekerja jadi karyawan di perusahaan swasta. Saya memiliki 2 orang kakak lelaki. Yoga, 29 th., serta Okky, 25 th.. Keduanya belum juga menikah. Yoga bekerja jadi montir mobil, Okky bekerja serabutan. Serta saya sendiri hingga sekarang ini belum juga bekerja sesudah tamat kuliah D3. 





Saya senantiasa dirumah menolong ibu dalam soal rumah tangga. Saya tidak sering keluar. Hingga sekarang ini saya belum juga memiliki kekasih karna ada satu hal yang juga akan saya katakan saat ini. Keluargaku tak ada problem dalam soal ekonomi. Ekonomi kami cukup walaupun tidak dapat lebih. Cuma saja ada satu hal yang begitu membebani perasaanku sekarang ini. Lebih kurang 5 bln. waktu lalu awal dari beban perasaanku ini diawali.. 





Saat itu, 5 April 2004 pagi hari, bapak serta ibu dan Yoga telah pergi kerja. Cuma Okky serta saya yang berada di tempat tinggal. Okky masih tetap tiduran di kamarnya walaupun telah bangun. Saya sendiri tengah menyapu di dalam tempat tinggal. Kulihat Okky bangkit dari ranjangnya serta selekasnya keluar dari kamar. 





“Masih ada makanan, tidak? ” bertanya sembari lewat. 





Tidak kusangka tangan Okky mendadak meremas pantatku dari samping sembari lewat. 





“Ihh.. Anda ngapain sich! ” saya membentak. 





Okky cuma tersenyum serta selekasnya ke kamar mandi. Saya fikir Okky cuma iseng menggoda saya. Tapi saat Okky telah usai dari kamar mandi, tanpa ada sepengetahuanku mendadak Okky memelukku dari belakang. 





“Hei! Bebaskan saya! ” saya berteriak sembari meronta. 





Tapi Okky jadi berniat meremas buah dadaku serta menciumi leher serta tengkuk saya. Saya selalu meronta, tapi pelukan Okky semakin kuat. 





“Diamlah, Des.. Sebentar saja, ” bisik Okky di telingaku sembari tangannya tetaplah meremas buah dadaku. 





Tak tahu mengapa saya jadi lemah meronta. Jadi saya rasakan ada perasaan aneh yang menjalari badanku. Pada ingin serta tidak, saya biarlah tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan juga saat Okky membuka dasterku serta tangannya masuk ke celana dalamku, saya biarlah tangannya meraba serta menelusuri belahan memekku. 





“Mmhh…” saya mendesah dengan mata terpejam. “Ke kamar, yuk? ” bisik Okky selang beberapa saat. 





Saya cuma dapat mengangguk. Okky lantas menarik tanganku ke kamarnya. Didalam kamar, Okky dengan tergesa-gesa melepas semuanya baju yang menempel di badanku. Nafasnya terdengar cepat. Saya diam saja diperlakukan sekian oleh kakakku. Tak tahu mengapa gairahku bangkit diperlakukan sekian.. Nafsuku semakin terangsang sekali lagi saat kulihat Okky melepas semuanya bajunya serta tampak kontolnya yang cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri dengan tegak. 





Okky hampiri, lantas mengecup bibirku. Saya segera membalas ciumannya dengan hangat. Tangan Okky kembali bermain serta meremas buah dadaku. Kontolnya kadang-kadang menyentuh memekku hingga buat darahku senantiasa berdesir. 





“Ohh.. Ohh…” desahku saat jari tangan Okky menyentuh memek serta menggosoki belahan memekku. Saya sendiri segera menggenggam kontol Okky serta meremasnya perlahan. “Mmhh…” desah Okky sembari menggerakkan pinggulnya. “Isepin kontol saya, Des…” pinta Okky berbisik. “Tidak ingin ah, jijik…” kataku sembari selalu mengocok kontol Okky. “Ya telah, masukkin segera saja, ” kata Okky sembari menarik badanku ke atas ranjang. 





Tidak lama badan Okky segera menindih badanku. Diarahkan kontolnya ke memekku lantas didesakannya bebrapa perlahan. 





“Aww! Perlahan dong, Ky…” jeritku perlahan. “Susah masuk nih…” kata Okky sembari selalu berupaya memasukkan kontolnya ke memekku. “Aku masih tetap perawan, Ky…” bisikku. 





Okky tidak menjawab. Dia selalu berupaya menyetubuhiku. 





“Bantuin dong…” bisik Okky. 





Akupun selekasnya menggenggam kontol Okky. Saya tujukan kepala kontolnya ke lubang memekku. 





“Tekan bebrapa perlahan, Ky…” bisikku. 





Okky mulai menekankan kontolnya perlahan. 





“Aww.. Selalu tekan bebrapa perlahan.. Aww…” kataku sembari agak meringis menahan perih saat kontol Okky mulai masuk ke memekku. “Pelan, Ky.. Perlahan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Selalu, Ky…” bisikku lirih saat kontol Okyy telah mulai keluar masuk memekku. 





Okky selalu memompa kontolnya mulai cepat. 





“Ohh…” desah Okky disela-sela pergerakannya menyetubuhi saya. “Kenapa anda lakukan hal semacam ini? ” tanyaku sembari memeluk Okky. “Karena saya sayang anda, sukai kamu…” jawab Okky sembari memandang mataku. 





Saya diam. Tidak merasa air mataku mengalir ke pipi..


“Kenapa kamu menangis?” tanya Okky sambil menghentikan gerakannya.


Aku diam sesaat. Mataku terpejam.


“Karena.. Sudahlah…” kataku sambil tersenyum.


Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih karena diperawani kakak kandung sendiri, dan juga gairah seks-ku yang sangat tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan apalagi saat itu yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil menggerakkan pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan menggerakan kontolnya keluar masuk memekku. Lama kelamaan perasaan tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang sangat tak terhingga. Tak lama aku rasakan Okky mulai menyetubuhiku makin cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke memekku.


“Ohh.. Aku mau keluar, Des…” kata Okky.“Jangan keluarkan di dalam, Ky…” pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky.


Tak lama Okky segera mencabut kontolnya dari memekku cepat-cepat. Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas perutku. Okky lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam kontol Okky yang sudah mulai lemas.


“Aku sayang kamu…” kata Okky sambil mencium kening dan mengecup bibirku.


Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami selalu bersetubuh setiap ada kesempatan. Aku sangat menikmati persetubuhan kami. Kedekatan dan keromantisan hubungan kami semakin hari semakin kuat. Seringkali kami saling raba, saling remas bila sedang nonton televisi walau saat itu semua keluarga sedang kumpul. Aku nikmati itu setiap malam. Antara was-was kalau ketahuan dan rasa romantis serta nikmat, semua aku lakukan dengan suka hati.


Rasa sayang yang sangat besar bisa aku rasakan dari Okky. Apapun yang aku mau, atau apapun masalah yang aku hadapi, akan selalu dipecahkan dan dilalui bersama Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan dengan Okky telah membawa aku ke suasana yang serba indah. Dengan Okky pula aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya melakukan oral seks. Bagaimana rasanya di jilat memek sampai orgasme, bagaimana rasanya menjilat dan menghisap kontol sampai air mani Okky tumpah di dalam mulutku dan menelannya.


Untuk beberapa bulan kami nikmati “kegilaan” dalam hubungan asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang kapai pakai untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk persetubuhan. Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi untuk bisa memacu desah dan birahi untuk meraih kenikmatan. Entah sudah berapa puluh kali aku menghisap kontol dan menelan air mani Okky di dalam bioskop. Aku lakukan semua itu dengan perasaan bebas tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan.


Tapi ada satu hal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai merasa berdosa atas hubunganku dengan kakak kandungku. Pernah aku bilang kepada Okky untuk menghentikan hubungan ini, dan mengatakan bahwa aku ingin membina hubungan dengan orang lain. Okky marah besar karenanya. Dia mengatakan bahwa dia sangat sayang aku, dan tidak ada satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku. Bahkan pernah ada beberapa lelaki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak pernah lagi datang berkunjung karena Okky selalu ikut nimbrung ketika aku menemui mereka. Okky selalu dengan ketus menimpali setiap ucapan mereka dengan ucapan yang menyindir dan menghina.


Hal lain adalah, aku tidak bisa menolak keinginan Okky untuk menyetubuhiku. Dan jujur saja kalau aku juga sangat menikmati cumbuan dia karena bisa memenuhi kebutuhanku untuk menyalurkan libido aku. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Aku ingin hidup normal dalam membina hubungan asmara dan ingin normal dalam menyalurkan kebutuhan seks aku, tapi tidak mau menyakiti hati kakakku karena aku sangat sayang dia. Aku ingin hidup normal. Tolonglah..Anda 

Related Posts

Dessy Namaku nikmatnya melakukan oral seks
4/ 5
Oleh